Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Perkembangan Sistem Pemerintahan Romawi Kuno?

Sebelum memiliki peradaban yang besar, bangsa Romawi telah melalui proses dan perkembangan di berbagai bidang, mulai dari pertanian, kebudayaan, hingga pemerintahan.

Sistem pemerintahan Romawi telah melalui banyak perkembangan dan perubahan dari masa ke masa, yang dimulai dari zaman kerajaan, republik, hingga kekaisaran.

Kerajaan

Kerajaan Romawi mulanya didirikan sebagai sebuah monarki dengan Romulus sebagai raja pertamanya.

Raja-raja Romawi merupakan keturunan dari Suku Etruria yang sebelumnya memerintah suku-suku asli Latin.

Meskipun Kekaisaran Romawi sukses secara ekonomi, orang-orang Latin tidak puas dengan penguasa asing yang memberlakukan aturan militer pada mereka.

Oleh karena itu, pada 509 SM, Lucius Junius Brutus memimpin pemberontakan rakyat Romawi dan berhasil menggulingkan Raja Tarquin yang angkuh sebagai penguasa terakhir Romawi.

Republik Romawi

Pada masa pemerintahan Republik Romawi, penduduknya dipisahkan menjadi dua faksi, yakni Patricia dan Plebea.

Patricia adalah keturunan dari pemilik tanah besar atau orang-orang yang telah menjadi bangsawan selama beberapa generasi.

Kaum Patricia diperlakukan sebagai warga negara secara penuh.

Patricia berasal dari bahasa Latin, yakni petres yang berarti ayah. Adapun Plebea berasal dari kata ple yang berarti kerumunan.

Plebea bukanlah warga negara yang memiliki hak secara penuh, tetapi mereka memiliki beberapa hak politik dan kemampuan untuk mengumpulkan kekayaan.

Para bangsawan memegang jabatan atau peranan penting di organisasi pemerintahan, seperti sebagai konsul, senat, dan majelis.

Konsul merupakan komandan militer yang berwenang ketika masa perang tiba. Mereka dapat mendelegasikan kekuasaan kepada satu orang yang dikenal sebagai "diktator" dengan persetujuan senat.

Definisi tersebut sangat berbeda dengan definisi diktator saat ini. Diktator di Republik Romawi memegang kekuasaan secara konstitusional selama maksimal enam bulan dan dapat diperpanjang jika perlu.

Senat adalah dewan bangsawan yang terdiri dari sekitar 300 mantan konsul. Para konsul bertanggung jawab kepada senat.

Senat juga memiliki wewenang untuk memveto keputusan-keputusan majelis.

Republik Roma mulanya merupaka sebuah oligarki karena para bangsawan dalam jumlah kecil memegang posisi penting dalam pemerintahan.

Seiring dengan perkembangannya, diterbitkan undang-undang pertama Roma pada 449 SM untuk menjamin kesempatan yang sama bagi rakyat jelata untuk duduk dalam organisasi pemerintahan.

Kekaisaran Romawi

Ada dua bagian yang berbeda yang membentuk Kekaisaran Romawi.

Terdapat masa keruntuhan Kekaisaran Romawi antara tahun 180 dan 395 Masehi.

Kemudian, ada periode Pax Romana (Kekaisaran Romawi) yang berlangsung sejak 27 SM hingga 180 Masehi.

Dari Augustus Octavianus hingga Marcus Aurelius, Kekaisaran Romawi berkembang pesat di bawah kekuasaan 16 kaisar selama Pax Romana.

Setelah mengalahkan Antonius, Octavianus menjadi orang terkuat di Romawi.

Ia kemudian diangkat menjadi kaisar pertama dan memperoleh beberapa gelar, seperti Augustus yang berarti kehormatan tertinggi dan Imperator yang berarti panglima tertinggi.

Terlepas dari kepemimpinannya yang otokratis, Kaisar Augustus menikmati ketenarannya.

Setelah mencapai Roma, agama Kristen memiliki dampak yang besar pada budaya Eropa.

Mereka menjulukinya sebagai zaman keemasan Roma karena betapa cepatnya pemerintahan berkembang pada masa itu.

Kota Roma dibangun dengan sangat megah dan hubungan komersialnya meluas hingga ke China melalui jalur sutra. Adapun fondasi budaya Eropa bertumpu pada tradisi Yunani, Romawi, dan Kristen.

Kontribusi Kaisar Octavianus dalam bidang pemerintahan meliputi:

  • mengadakan operasi pemerintahan
  • menghapus otoritas senat
  • membentuk administrasi yang efisien dan terpusat

Referensi:

  • Basri, M. (2016). Sejarah Eropa. Yogyakarta: Suluh Media.

https://www.kompas.com/stori/read/2024/01/25/160548779/bagaimana-perkembangan-sistem-pemerintahan-romawi-kuno

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke