Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Candi Sari Cepogo di Boyolali

Candi ini juga kerap disebut sebagai Candi Sari Boyolali, untuk membedakannya dengan Candi Sari di Sleman, Yogyakarta.

Letak Candi Sari Cepogo berada di atas bukit kecil yang dikelilingi area ladang penduduk.

Dari situs candi ini, dapat dilihat pemandangan indah Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Berikut sejarah singkat Candi Sari Cepogo.

Sejarah Candi Sari Cepogo

Tidak banyak informasi yang diketahui mengenai Candi Sari Cepogo karena bangunan yang tersisa hanya berupa fondasi serta sejumlah tinggalan lepas dari masa Hindu-Buddha.

Denah fondasi Candi Sari Cepogo berukuran 4,62 x 4,62 meter dengan tinggi candi lebih kurang 7 meter.

Di atas fondasi terdapat empat buah batu andesit berwujud seperti ratna (kemuncak candi bercorak Hindu yang berbentuk meruncing).

Temuan lain di situs Candi Sari Cepogo yakni lingga-yoni, arca Durga, arca Ganesa, arca Agastya, dan arca Nandi tanpa kepala.

Nandi adalah wahana atau kendaraan Dewa Siwa yang berwujud seperti lembu.

Dari temuan-temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Candi Sari Cepogo bercorak agama Hindu.

Akan tetapi, tidak diketahui siapa yang membangun candi ini dan kapan pembangunannya dimulai.

Para ahli memperkirakan Candi Sari Cepogo adalah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang dibangun pada periode klasik Indonesia, yaitu pada sekitar abad ke-9.

Referensi:

  • Sedyawati, Edi, dkk. (2013). Candi Indonesia: Seri Jawa. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/29/120000679/sejarah-candi-sari-cepogo-di-boyolali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke