Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Cinta di Balik Terciptanya Gunung Batok di Bromo Tengger

Ketinggian Gunung Batok yang nonaktif ini, mencapai 2.440 mdpl, berada tepat di sebelah Gunung Bromo.

Menurut cerita rakyat setempat, kemunculan Gunung Batok dilatarbelakangi kisah percintaan dua insan.

Cerita Rakyat Asal-usul Gunung Batok

Dikisahkan, awal mula kemunculan Gunung Batok adalah saat penyerangan besar-besaran Majapahit ke Kediri pada masa kepemimpinan Prabu Girindrawardhana.

Masyarakat yang ketakutan kemudian berlari mengungsikan diri ke wilayah pegunungan Tengger hingga membentuk suatu kampung.

Masyarakat di kampung itu suatu ketika melahirkan dua orang anak.

Orang pertama melahirkan anak laki-laki, sedangkan orang lain melahirkan anak perempuan.

Kedua anak ini memiliki paras yang tampan dan jelita serta dilahirkan dengan keistimewaan masing-masing.

Anak laki-laki itu diberi nama Joko Seger. Ia memiliki keistimewaan genggaman dan tendangan yang kuat.

Adapun si anak perempuan lahir tanpa suara tangisan sehingga kemudian dinamai Rara Anteng.

Mereka kemudian tumbuh menjadi laki-laki dan perempuan dewasa yang semakin sempurna ketampanan dan kecantikannya.

Joko Seger dan Rara Anteng pun saling menaruh hati.

Namun, Rara Anteng tidaklah tenang hidupnya karena ia seringkali harus menolak lamaran para putra raja dan penguasa sehingga dapat berakibat timbulnya pertempuran.

Apa yang ditakutkan benar-benar menjadi kenyataan tatkala seorang bajak laut mendatangi kampung mencari keberadaan Rara Anteng untuk disunting.

Rara Anteng menyadari apabila lamaran bajak laut itu ditolak, maka ia bisa murka dan akan membunuh orang-orang di kampung ini.

Namun, Rara Anteng tidak bisa menerima lamaran sang bajak laut karena terlanjur mencintai Joko Seger.

Ia kemudian meminta tanggapan Joko Seger.

Joko Seger yang juga tak ingin adanya pertumpahan darah, berupaya mencarikan alasan yang tepat untuk menolak lamaran sehingga bajak laut itu tidak murna.

Akhirnya, mereka mendapatkan jawaban untuk disampaikan kepada bajak laut yang gelisah menunggu di depan rumah Rara Anteng.

“Hai bajak laut, aku akan bersedia dipersuntingmu dengan satu syarat,” kata Rara Anteng.

“Katakanlah apa syaratmu itu agar aku dapat menikahimu,” sahut bajak laut.

“Kau bisa menikahiku apabila engkau dapat membuat lautan padang pasir dengan cara mengeruk Gunung Bromo dan harus selesai sebelum ayam berkokok fajar nanti,” ujar Rara Anteng.

Bajak laut pun segera menyanggupi syarat itu dan segera mengerjakan permintaaan dari Rara Anteng untuk membuat padang pasir.

Di tengah pengerjaan, Rara Anteng merasa gelisah karena si bajak laut sangat cepat mengerjakan padang pasir.

Oleh karena itu, ia harus mencari cara untuk menggagalkan usaha si bajak laut.

Ia bersama teman dan perempuan lainnya kemudian berinisiatif menumbuk padi supaya ayam-ayam jantan segera berkokok sebelum fajar.

Hal ini pun berhasil, ayam-ayam di kampung kemudian berkokok bersahutan.

Bajak Laut yang mendengar suara kokok ayam pun terkejut dan memandangi langit.

Ia tidak melihat adanya tanda fajar akan tiba di langit. Namun, di tengah perenungannya ini Rara Anteng segera mendatanginya.

“Hai Bajak Laut, sesuai kesepakatan kita, ayam sudah berkokok dan engkau belum menyelesaikan syaratku, maka pergilah engkau dari kampungku,” kata Rara Anteng.

Bajak laut yang kecewa karena tidak mampu memenuhi syarat itu merasa kesal dan melemparkan cangkang berbentuk batok yang ia gunakan mengeruk pasir ke sisi Gunung Bromo yang ia keruk.

Di tengah amarah dalam kepergian bajak laut, dengan sangat ajaib cangkang batok itu kemudian menjelma sebuah gunung yang kini dikenal dengan Gunung Batok itu.

Setelah bajak laut pergi, Rara Anteng dan Joko Seger kemudian menikah dan mendirikan sebuah desa dengan nama Tengger yang merupakan gabungan nama keduanya, Anteng dan Seger.

Referensi:

  • Mashuri, dkk. (2011). Antologi Cerita Rakyat Jawa Timur. Sidoarjo: Balai Bahasa Surabaya.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/28/130000579/kisah-cinta-di-balik-terciptanya-gunung-batok-di-bromo-tengger

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke