Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Candi Dawangsari, Stupa Peninggalan Mataram Kuno

Berdasarkan bentuk dasarnya yang menyerupai stupa, candi ini diduga sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang berlatarbelakang agama Buddha.

Karena bentuknya tersebut, Candi Dawangsari juga kerap disebut Stupa Dawangsari.

Sejarah Candi Dawangsari

Saat ditemukan, kondisi Candi Dawangsari telah runtuh dan tidak ditemukan catatan mengenai kapan bangunan ini didirikan.

Pada 1987, mulai dilakukan pendataan situs dan pencarian batu serta pengelompokan batu.

Setahun kemudian, dilanjutkan dengan pengumpulan data bangunan yang masih terpendam atau ekskavasi.

Kegiatan ekskavasi Candi Dawangsari yang sempat terhenti kembali dilanjutkan pada 2001 hingga 2009.

Pada 2014, Balai Pelestarian Cagar Budaya BPCB) DIY melakukan studi kelayakan terhadap Stupa Dawangsari, yang diikuti dengan kegiatan pra pemugaran pada 2016.

Saat ini, Candi Dawangsari masih berupa komponen lepas yang belum dipugar dan terlihat adanya fondasi bangunan berbentuk lingkaran.

Komponen Candi Dawangsari terbuat dari batu andesit yang terdiri atas tiga tingkat.

Susunan bingkai stupanya terdiri dari batur teras pertama berukuran 17x17 meter dengan tinggi 0,9 meter.

Batur teras kedua berukuran 16x16 meter dengan tinggi 0,41 meter dan teras ketiga berukuran 15,3x15,3 meter.

Diduga, Candi Dawangsari merupakan sebuah stupa yang berukuran cukup besar, dengan diameter sekitar 11 meter dan memiliki tinggi 5,75 meter.

Akan tetapi, lengkung stupa atau dagoba candi ini belum diketahui bentuknya secara pasti karena kondisinya sudah runtuh.

Candi Dawangsari berdiri di daerah perbukitan, yang sangat strategis untuk didirikan sebuah bangunan suci.

Referensi:

  • Sedyawati, Edi, dkk. (2013). Candi Indonesia: Seri Jawa. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/28/100000379/candi-dawangsari-stupa-peninggalan-mataram-kuno

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke