Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yongsaenggyo, Sekte Sesat Mentor Eks Presiden Korsel

Yeongsaenggyo bukan hanya dinilai sesat karena banyak ajarannya yang menyimpang, tetapi juga terlibat dalam beberapa skandal besar.

Salah satu skandal yang dimaksud adalah, Yeongsaenggyo disinyalir sempat menyetir pemerintah Korea Selatan ketika Park Geun Hye menjabat sebagai presiden antara 2013-2017.

Berikut sejarah sekte sesat Yongsaenggyo di Korea Selatan.

Didirikan oleh Choi Tae Min

Melansir The Korea Times, Yongsaenggyo didirikan oleh Choi Tae Min pada 1970-an.

Ajaran Yeongsaenggyo memadukan unsur-unsur agama Buddha, Kristen, dan Cheondoisme Korea.

Sebelum mendirikan Yeongsaenggyo, Choi Tae Min adalah seorang biarawan Buddha, yang kemudian masuk Katolik.

Choi Tae Min menyebut dirinya sebagai Buddha dan mengklaim bahwa setiap manusia pada dasarnya adalah Tuhan, yang harus berjuang untuk memenangkan keselamatan agar menjadi Tuhan lagi dan hidup selamanya.

Choi Tae Min juga mengaku menerima wahyu ilahi dari Tuhan, dan para pengikutnya percaya bahwa ia bisa menyembuhkan dan mendatangkan keajaiban.

Pada 1994, Choi Tae Min meninggal dan kepemimpinan sekte Yeongsaenggyo diambil alih oleh putri kelimanya yang bernama Choi Soon Sil.

Dilaporkan mencampuri urusan negara

Yongsaenggyo pernah terlibat dalam sejumlah skandal, termasuk tuduhan penipuan, penggelapan, korupsi, dan pembunuhan.

Menjelang akhir 2016, publik Korea Selatan digegerkan oleh laporan bahwa Choi Soon Sil memanfaatkan hubungan dekatnya dengan Presiden Park Geun Hye untuk mencampuri urusan negara.

Sejak Park Geun Hye menjabat sebagai presiden pada 2013, Choi Soon Sil diduga memanfaatkan teman lamanya tersebut untuk mendapatkan akses ke informasi rahasia pemerintah dan memengaruhi kebijakan pemerintah Korea Selatan.

Informasi rahasia yang diterima berupa jadwal presiden, pidato kenegaraan, hingga hasil pertemuan dengan Korea Utara.

Choi Soon Sil disebut mendikte segala aktivitas Presiden Park Geun Hye dan berhasil membungkam media Korea Selatan agar namanya tidak pernah muncul ke publik.

Mengutip Korea JoongAng Daily, seorang politisi Korsel bernama Cho Mi Ae mengatakan bahwa Presiden Park tidak pernah mendiskusikan urusan negara dengan para menteri.

Presiden Park hanya berdiskusi dengan penasihat spiritualnya, Choi Soon Sil.

Dugaan campur tangan Choi Soon Sil dalam pemerintahan Presiden Park Geun Hye mulai diungkap oleh seorang reporter dari TV Chosun pada pertengahan 2016.

Selama beberapa bulan berikutnya, bukti-bukti penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Park dan hubungannya dengan Choi Soon Sil terus dikumpulkan.

Salah satu bukti penting dimiliki oleh wartawan JTBC Newsroom, yang menemukan komputer tablet di bekas kantor Choi Soon Sil di Jerman.

Dari tablet tersebut, diketahui bahwa Choi Soon Sil menyimpan 44 draf pidato Presiden Park Geun Hye.

Presiden Park Geun Hye berdalih bahwa Choi Soon Sil adalah asisten pribadinya yang tidak resmi dan tidak dibayar.

Protes besar-besaran pun terjadi di Korea Selatan usai kabar campur tangan pemimpin sekte Yeongsaenggyo dalam urusan negara menjadi berita nasional pada Oktober 2016.

Terlebih, ada laporan bahwa staf senior Presiden Park dan Choi menggunakan pengaruh mereka untuk memeras miliaran won dari konglomerat Korea Selatan, yang sebagian digunakan untuk mendanai sekte Yeongsaenggyo.

Mentor Park Geun Hye sejak 1970-an

Melansir The Korea Herald, sejumlah kritikus disebut tidak terkejut dengan dugaan campur tangan pemimpin sekte Yeongsaenggyo dalam urusan negara Korea Selatan.

Mereka mengatakan bahwa skandal Choi Soon Sil tidak lebih dari pengungkapan yang terlambat dari apa yang sudah dilakukan Choi Tae Min sejak puluhan tahun sebelumnya.

Menurut laporan mantan agen Badan Intelijen Korea yang diterbitkan pada 2007, hubungan Park Geun Hye dengan Yeongsaenggyo telah dimulai sejak 1970-an, ketika ayahnya, Park Chung Hee, menjabat sebagai Presiden Korea Selatan ketiga.

Pendiri Yeongsaenggyo, Choi Tae Min, pertama kali bertemu Park Geun Hye pada 1974.

Saat itu, ibu dari Park Geun Hye yang bernama Yuk Young Soo, menjadi korban pembunuhan yang sebenarnya menargetkan suaminya, Presiden Park Chung Hee.

Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Park Geun Hye, Choi Tae Min mengklaim bahwa mendiang Yuk Young Soo muncul dalam mimpinya dan memberinya pesan spiritual.

Choi Tae Min juga mengatakan bahwa Park Geun Hye bisa menghubungi Yuk Young Soo melalui dirinya.

Sejak itu, Choi Tae Min menjadi mentor Park Geun Hye dan mulai memiliki pengaruh dalam kehidupan politik Korea Selatan.

Kim Jae Gyu mengatakan bahwa tindakannya didasari oleh kegagalan presiden untuk mencegah aktivitas korup Choi Tae Min dan menjauhkannya dari putrinya.

Dua tahun sebelum pembunuhan Presiden Park Chung Hee, Choi Tae Min sempat diinterogasi akibat dugaan korupsi yang dilaporkan oleh Badan Intelijen Korea.

Namun, Choi Tae Min pada akhirnya lolos dari tuduhan tersebut. Sepeninggal Park Chung Hee, Park Geun Hye tidak hanya menghilang dari perhatian publik, tetapi juga menjauh dari keluarganya sendiri dan justru semakin bergantung pada Choi Tae Min.

Pada 1990, dua adik Park Geun Hye yang bernama Park Geun Ryeong dan Park Ji Man, mengirim petisi setebal 12 halaman kepada Roh Tae Woo, presiden Korea Selatan kala itu, untuk "menyelamatkan" kakak mereka dari Choi Tae Min.

Mereka mengklaim bahwa pemimpin sekte Yeongsaenggyo telah memanipulasi kakaknya dan mengeksploitasi yayasan secara ilegal.

Meski Park Geun Hye menyangkal telah dipengaruhi pemimpin Yeongsaenggyo, pemerintahan Presiden Roh Tae Woo memiliki agen rahasia yang terus mengawasinya.

Ketika Choi Tae Min meninggal pada 1994, Choi Soon Sil disinyalir menggantikan ayahnya sebagai pemimpin sekte Yeongsaenggyo, sekaligus menjadi sandaran baru bagi Park Geun Hye.

Meski tidak diketahui secara jelas apakah Park Geun Hye menjadi anggota Yeongsaenggyo, di kalangan politisi Korea Selatan, Choi Soon Sil disebut-sebut sebagai "tangan tak terlihat" yang membimbing Park Geun Hye.

Kecurigaan tersebut dikuatkan juga dengan pesan rahasia dari Duta Besar AS Alexander Vershbow di Korea kepada Pemerintah AS pada 2007, yang dirilis oleh WikiLeaks pada 2011.

Dalam laporannya, Vershbow menyebutkan tentang desas-desus bahwa Choi Tae Min memiliki kendali penuh atas tubuh dan jiwa Park Geun Hye selama bertahun-tahun.

Menyusul laporan penyalahgunaan wewenangnya, pada Desember 2016, Presiden Park Geun Hye dimakzulkan.

Selama penyelidikan, Park Geun Hye terbukti telah melakukan korupsi dan menyalahgunakan kekuasaannya selama menjadi Presiden Korea Selatan sejak 2013.

Selain Park Geun Hye, Choi Soon Sil juga didakwa melakukan pemerasan, suap, dan membocorkan dokumen rahasia negara.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/23/230000279/yongsaenggyo-sekte-sesat-mentor-eks-presiden-korsel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke