Mengapa Amerika Serikat Terlibat dalam Perang Dunia I?

Setelah itu, beberapa negara Eropa terjun ke dalam Perang Dunia I karena adanya berbagai kepentingan, salah satunya politik aliansi.

Pada awal perang, Presiden Amerika Serikat (AS) Woodrow Wilson menyatakan bahwa negaranya akan tetap netral.

Keputusan AS untuk tidak melakukan intervensi terhadap Perang Dunia I, yang utamanya berlangsung di Eropa, didukung oleh banyak pihak.

Namun pada akhirnya, AS gagal mempertahankan kenetralannya dan secara resmi masuk Perang Dunia I pada 6 April 1917.

Mengapa Amerika Serikat akhirnya terlibat dalam Perang Dunia I?

Alasan AS memilih netral

Perang Dunia I melibatkan dua kubu, yakni Blok Sentral (Jerman, Austria-Hongaria, Bulgaria, dan Kekaisaran Turki Ottoman) melawan Blok Sekutu.

Pada awalnya, negara-negara yang tergabung dalam Blok Sekutu yakni Inggris, Rusia, Perancis, Serbia, dan beberapa negara lain.

Merasa tidak memiliki kepentingan, Amerika Serikat (AS) memilih untuk netral.

Terlebih, AS merupakan rumah bagi sejumlah imigran dari negara-negara yang terlibat Perang Dunia I, sehingga keputusan untuk tetap netral dirasa tepat guna menghindari perpecahan di dalam negeri.

Saat itu, hubungan AS dengan negara-negara terlibat Perang Dunia I masih berjalan, utamanya hubungan dagang.

Perusahaan-perusahaan AS tetap mengirimkan makanan, bahan baku, dan amunisi, baik ke Blok Sekutu maupun Blok Sentral.

Hanya saja, perdagangan dengan Blok Sentral sedikit terganggu akibat blokade Angkatan Laut Inggris di Jerman.

Bank-bank AS juga tetap mengalirkan pinjaman ke negara-negara terlibat, terutama ke Blok Sekutu.

Alasan AS terlibat Perang Dunia I

Alasan Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia I adalah karena Jerman menyerang kapal Amerika Serikat dan berniat menjalin aliansi dengan Meksiko.

Pada 7 Mei 1915, sebuah kapal selam Jerman menenggelamkan kapal laut Inggris, Lusitania, yang menewaskan hampir 1.200 penumpang, termasuk 128 orang Amerika Serikat (AS).

Akibat insiden tersebut, mulai terjadi ketegangan antara AS dan Jerman.

Beberapa tokoh AS seperti Theodore Roosevelt merasa perlu untuk mengambil langkah militer.

Namun, Presiden Woodrow Wilson masih berusaha mempertahankan netralitas AS, dengan menuntut agar Jerman tidak melakukan serangan mendadak terhadap kapal penumpang dan kapal dagang.

Meski Presiden AS belum mau negaranya terlibat, beberapa orang Amerika di Eropa mulai ikut berperang setelah serangan kapal selam Jerman.

Pada Maret 1916, sebuah U-boat Jerman menorpedo kapal penumpang Perancis, Sussex, yang menewaskan puluhan orang.

Lagi-lagi, beberapa orang Amerika ikut menjadi korban dalam serangan Jerman itu.

Alhasil, AS mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Jerman.

Jerman pun berjanji bahwa pihaknya akan berhenti menyerang kapal dagang dan kapal penumpang tanpa peringatan.

Namun pada 31 Januari 1917, Jerman mengubah keputusannya dan menyatakan bahwa mereka akan kembali melakukan serangan mendadak guna memenangkan perang sebelum AS bergabung dengan Sekutu.

Karena itu, AS benar-benar memutuskan hubungan diplomatik dengan Jerman pada 3 Februari 1917.

Selama Februari hingga Maret 1917, Jerman menenggelamkan sejumlah kapal dagang AS, yang mengakibatkan kerugian dan menelan banyak korban.

Bersamaan dengan itu, AS mendapat kabar dari intelijen Inggris bahwa Jerman tengah mempersiapkan aliansi dengan Meksiko.

Jerman berjanji akan mendukung Meksiko dan membantunya mendapatkan kembali wilayah yang direbut AS.

Itulah mengapa Amerika Serikat ikut mengumumkan perang kepada Jerman dalam Perang Dunia I dan bergabung dalam Blok Sekutu.

Pada 2 April 1917, Wilson meminta Kongres untuk menyatakan perang.

Empat hari kemudian atau pada 6 April 1917, setelah Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat setuju, Amerika Serikat secara resmi menyatakan perang terhadap Jerman dan masuk dalam Perang Dunia I.

Perang Dunia I baru berakhir pada November 1918 dengan kemenangan pihak Sekutu.