Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siapa Pemimpin Perang Salib Pertama?

Perang yang berlangsung sejak 1095 hingga 1291 ini dimenangi kaum Muslim dengan berhasil mempertahankan Yerusalem.

Selama lebih dari 100 taun berlangsung, Perang Salib terbagi ke dalam sembilan periode, yang diawali dengan Perang Salib I pada 1095.

Perang Salib Pertama merupakan hasil kampanye propaganda dari Paus Urbanus II dan Peters Amin yang memerintahkan kaum Kristen membantu Kaisar Romawi Timur melawan Dinasti Seljuk Turki.

Perang Salib Pertama dipimpin oleh empat tokoh, yaitu:

Raymond dari Saint-Gilles

Raymond IV atau yang terkadang disebut Raymond dari St. Gilles adalah salah satu pemimpin dari Perang Salib Pertama.

Ia adalah putra dari Pons dari Toulouse dan Almodis de La Marche.

Raymond berasal dari keluarga yang sangat religius sehingga sejak kecil ia sudah taat beragama dan bahkan memiliki tekad kuat untuk wafat di Tanah Suci (sekarang Palestina, Israel, sebagian Lebanon dan Yordania).

Berbekal kereligiusannya, ketika ada kabar mengenai Perang Salib Pertama, Raymond menjadi tokoh pertama yang bergabung.

Dalam Perang Salib Pertama, Raymond berperan sebagai pemimpin, terutama dalam peristiwa Pengepungan Nicea dan Pertempuran Dorylaeum pada 1097.

Selain itu, ia juga berperan penting dalam Pengepungan Antiokhia.

Raymond mengirim pasukannya ke Antiokhia setelah mendapat desas-desus wilayah tersebut telah ditinggalkan oleh Seljuk Turki sejak lama.

Setelah membantu merebut Antiokhia dari Turki, Raymond mencoba membujuk salah pemimpin lain, yaitu Bohemond I, pangeran Tentara Salib Kota untuk mengembalikan wilayah Alexius, tetapi gagal.

Akibatnya, sejak tahun 1100, atas nama Alexius, Raymond sudah memblokade perluasan ke selatan kerajaan Antiokhia Bohemond.

Raymon IV berhasil menguasai Antiokhia.

Bohemond I

Bohemond I adalah putra dari pasangan Robert Guiscard, Pangeran Apulia dan Calabria, dan istri pertamanya, Alberada dari Buonalbergo.

Bohemond diperkirakan lahir antara tahun 1050-1058. Sewaktu kecil, ia dibaptis dengan nama Markus. Namun, setelah tumbuh dewasa, ia dijuluki sebagai Bohemond.

Sekitar tahun 1097, ketika sedang menyerang Amalfi bersama pamannya Ruggeru I dari Sisilia, Bohemond melihat sekelompok Tentara Salib melewati Italia menuju Konstantinopel.

Bohemond pun mendapat informasi bahwa Perang Salib Pertama sedang berlangsung yang dipelopori oleh Paus Urbanus II. 

Bohemond kemudian terpanggil untuk ikut bergabung dalam Perang Salib tersebut, sembari memanfaatkan momen tersebut untuk merebut kekuasaan di Timur Tengah.

Ia mengumpulkan tentara Norman dengan 500 ksatria dan sekitar 2.500-3.500 tentara infanteri, bersama pasukan keponakannya, Tancred yang sebanyak 2.000 orang.

Bohemond I melakukan pertempuran mulai dari Konstantinopel hingga Antiokhia.

Sepanjang perang, Bohemond I tampak yang paling menonjol di antara pemimpin Perang Salib Pertama lainnya.

Hal ini berkat kepiawaian Bohemond I dalam menyusun strategi perang.

Akan tetapi, ketika Bohemond hendak menguasai Antiokhia, ia harus lebih dulu berkonflik dengan Raymond IV yang tidak bersedia menyerahkan Antiokhia kepada Bohemond.

Raymond curiga bahwa Bohemond dan para pemimpin Perang Salib Pertama lainnya akan melanggar sumpah mereka kepada Alexius, yakni memberikan tanah yang ditaklukkan kepada Kekaisaran Bizantium.

Pada akhirnya, Raymond IV bersedia menyerahkan Antiokhia kepada Bohemond pada Januari 1099, ketika Tentara Salib sedang bergerak menuju Yerusalem.

Godfrey dari Bouillon

Godfrey lahir di Bouillon sekitar tahun 1060. Ia adalah putra kedua dari Eustace II, Comte Boulogne, dan Ida putri Adipati Lotharingin.

Godfrey pertama kali mendengar tentang Perang Salib setelah Paus Urbanus II menyerukan aksi militer untuk membebaskan Yerusalem dari kaum Muslim.

Godfrey pun ikut bergabung bersama kakak laki-lakinya, Eustace, dan adik laki-lakinya, Baldwin.

Sesuai arahan dari Paus Urbanus II, Godfrey bersama pasukan lain berangkat menuju Konstantinopel (sekarang Turki).

Godfrey ditunjuk sebagai pemimpin Perang Salib Pertama, khususnya memimpin pasukan dari Lorraine yang berjumlah 40.000 orang.

Mereka berangkat pada Agustus 1096.

Kemudian pada Februari 1097, Godfrey dan pasukannya bergabung dengan pemimpin Perang Salib Pertama lainnya, yaitu Bohemund I dan Raymond IV.

Ketiga pemimpin ini memiliki tugas yang sama, yaitu merebut Nicea dan Antiokhia dari Turki.

Godfrey bersama pasukannya dapat dikatakan tidak memiliki peranan yang cukup besar.

Kendati begitu, Godfrey bersama pasukannya terus berjuang untuk bisa merebut Antiokhia dari tangan Turki.

Namun, ketika kota itu akhirnya jatuh, Bohemond I mengklaim Antiokhia untuk dirinya sendiri dan menolak menyerahkannya kepada kaisar.

Dua tahun kemudian, pada 1099, Godfrey berhasil sampai di Yerusalem. Ia bersama pasukannya melakukan serangan besar pada 14 dan 15 Juli 1099.

Dengan semangat perjuangan tinggi, Godfrey dan beberapa ksatrianya adalah orang pertama yang berhasil memasuki kota.

Dengan demikian, Godfrey berhasil merebut Kota Yerusalem dari tangan kekuatan Muslim.

Hugh, Pangeran Vermandois

Hugh adalah Pangeran Vermandois (1085-1101). Ia merupakan putra dari pasangan Henry I Raja Perancis, dan Anna dari Kiev.

Di tengah masa pemerintahannya, Hugh bergabung dalam Perang Salib Pertama setelah mendengar seruan dari Paus Urbanus II kepada umat Kristen untuk membantu Kaisar Romawi Timur melawan Dinasti Seljuk Turki.

Pada akhir Agustus 1906, Hugh dan Tentara Salib berangkat dari Perancis menuju Kekaisaran Bizantium.

Sesampainya di wilayah Seljuk Turki, perang besar terjadi.

Beruntungnya, Hugh berhasil memenangi pertempuran ini pada 1098 dengan merebut Antiokhia.

Setelah misi pertamanya selesai, Hugh dikirim kembali ke Konstantinopel untuk meminta bala bantuan dari Kaisar Alexius, tetapi ditolak.

Hugh memutuskan kembali ke Perancis. Sesampainya di sana, Hugh justru mendapat cemooh dari orang-orang sekitar karena dianggap melanggar sumpah sebagai seorang Tentara Salib.

Bahkan Paus Urbanus II mengancam akan mengucilkannya.

Referensi:

  • Asbridge, Thomas. (2004). Perang Salib Pertama, sejarah baru. Akar Konflik Antara Kristen dan Islam. Pers Universitas Oxford.
  • Asbridge, Thomas. (2000). Penciptaan Kepangeranan Antiokhia, 1098-1130. Boydel Press.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/12/28/150000479/siapa-pemimpin-perang-salib-pertama-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke