Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ikhwal Bulu Mata Palsu, Awalnya Alat Bantu Pekerja Seks

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulu mata palsu menjadi perlengkapan penting kecantikan perempuan dari dulu hingga masa kini.

Laman sumber bacaan di Kompas.com edisi 25 Oktober 2022 memberikan informasi bahwa Indonesia menjadi pengeksor bulu mata palsu yang patut diperhitungkan.

Membuat bulu mata palsu menjadi lahan pekerjaan bagi banyak orang di Tanah Air.

Ikhwal bulu mata palsu memang berangkat dari abad sebelum Yesus lahir alias abad Sebelum Masehi (SM) di kebudayaan Romawi Kuno.

Kala itu, perempuan di Roma punya aturan akhlak berkenaan dengan perzinahan.

Konon, perempuan yang bulu matanya panjang menunjukkan bahwa yang bersangkutan masih suci alias belum pernah melakukan hubungan sebadan sebelum menikah resmi.

Sebaliknya terjadi dengan perempuan dengan bulu mata pendek.

Pada abad ke-19, bulu mata palsu juga menjadi alat bantu pekerja seks.

Selain untuk menambah daya tarik, bulu mata palsu bagi pekerja seks adalah pelindung mata dari cairan tubuh yang keluar dari tubuh klien saat bersenggama.

Bulu mata palsu

Laman sumber bacaan milik Grup Kompas Gramedia (KG), grid.id edisi 8 Januari 2018 memberikan catatan bahwa kebiasaan perempuan menanam bulu mata palsu dimulai pada 1899.

Di Paris, yang menjadi pusat mode dunia, tanam bulu mata palsu menjadi lebih populer.

Telusuran catatan juga menunjukkan bahwa bulu mata palsu pada sekitar 1900 hingga 1950 menjadi ikon bagi artis film, khususnya di Hollywood, AS.

Eksistensi bulu mata palsu berkembang sampai sekarang.

Menjadi tren kecantikan, bulu mata palsu adalah perlengkapan pilihan perempuan Generasi Milenial hingga Generasi Z.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/12/02/200000579/ikhwal-bulu-mata-palsu-awalnya-alat-bantu-pekerja-seks

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke