Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Obat Tablet Salut, Awalnya Cuma Gengsi

JAKARTA, KOMPAS.com - Obat tablet salut adalah obat tablet dengan lapisan gelatin demi memudahkan pasien.

Gelatin, di Indonesia, mengalami perkembangan teknologi sesuai zamannya.

Ikhwal tentang gelatin sebagai salut atau pelapis obat tablet dalam tulisan di laman Kompas.com, Grup Kompas Gramedia (KG) buatan 2 November 2021 berasal dari limbah sisik ikan hingga gelatin dari tulang kelinci maupun gelatin dari tulang ikan bandeng.

Sejarah obat tablet salut sebenarnya sudah dimulai pada zaman Romawi Kuno Sebelum Masehi (SM).

Gengsi

Orang-orang kaya masa Romawi Kuno itu meminta dibuatkan obat bersalut emas maupun perak.

Sudah barang tentu, perilaku seperti ini hanya untuk menunjukkan gengsi.

Para orang kaya Romawi Kuno itu cuma mau menunjukkan diri bahwa obat tablet bersalut yang mereka konsumsi berbeda dengan yang digunakan rakyat kebanyakan.

Rakyat kebanyakan di masa Romawi kuno menelan obat tablet tanpa salutan apa pun.

Sementara, emas dan perak nyata-nyata tak berfaedah bagi kesehatan.

Ahli obat-obatan Mesir kuno mengembangkan obat tablet salut dengan inspirasi pengawetan makanan.

Pada 1300 Masehi, pakar-pakar farmasi asal Arab menyempurnakan pembuatan obat tablet salut menggunakan larutan air gula.

Gelatin

Obat tablet salut berbasis gelatin atau hasil ekstrak kolagen dari tulang rawan atau kulit hewan semisal ikan, sapi, dan sebagainya mulai berkembang sejak 1953.

Perusahaan asal Negeri Abang Sam (AS), Abbott Laboratories memperkenalkan obat tablet salut gelatin untuk pengobatan penyakit tiroid atau gondok.

Abbott Laboratories membuat obat gondok menjadi butir-butir tablet kecil.

Butir-butir tablet itu kemudian diberi lapisan gelatin.

Selanjutnya, obat berlapis gelatin itu dimasukkan ke dalam kapsul agar mudah ditelan pasien.

Obat bersalut gelatin itu bernama radiographs.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/10/21/150000779/obat-tablet-salut-awalnya-cuma-gengsi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke