Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biografi Singkat Bing Slamet: Maestro Seni Serba Bisa

Bing Slamet adalah seniman yang pandai menyanyi, memainkan alat musik, berakting, hingga melawak.

Bing Slamet memulai kariernya ketika masuk ke dalam Orkes Terang Bulan.

Tercatat ada beberapa grup lawak yang pernah dibentuk oleh Bing Slamet, seperti Trio Los Gilos, Trio SAE, EBI, dan Kwartet Jaya.

Adapun karya terakhir Bing Slamet adalah ketika ia membintangi film berjudul Bing Slamet Koboi Cengeng pada tahun 1970-an.

Riwayat hidup Bing Slamet

Bing Slamet lahir di Cilegon, Banten, pada 27 September 1927. Sejak lahir, ia diberi nama Ahmad Syech Albar oleh orang tuanya .

Ayah Bing Slamet bernama Rintrik Achmad, seorang yang bekerja sebagai mantri pasar.

Saat berusia 12 tahun, Bing Slamet telah ikut mendukung Orkes Terang Bulan yang dipimpin Husin Kasimun pada 1939.

Sejak berada di Orkes Terang Bulan, bakat seni Bing Slamet mulai terlihat. Seni merupakan dunia yang cocok untuk Bing Slamet.

Hal itu dibuktikan oleh Bing Slamet dengan menolak keinginan orangtuanya untuk menjadi dokter atau insiyur.

Bing Slamet mengenyam pendidikan di HIS Pasundan, HIS Tirtayasa, Sjugakko, dan STM Pertambangan.

Awal karier Bing Slamet

Pada 1944, Bing Slamet bergabung dalam kelompok Teater Panjtha Warna.

Setelah itu, ia bergabung Divisi I Brawijaya sebagai Barisan Penghibur.

Dari situ, kemampuan Bing Slamet bermusik dan melawak mulai berkembang.

Bing Slamet pernah bekerja di Radio Republik Indonesia (RRI) dan ditempatkan di Yogyakarta dan Malang.

Selama di RRI, Bing Slamet banyak belajar musik dari seorang pemusik keroncong yang bernama M. Sagi.

Selain itu, Bing Slamet juga sempat bergabung di Radio Perjuangan Jawa Barat.

Bing Slamet mendapat pengaruh di bidang tarik suara dari Sam Simun, seorang penyanyi panutan yang dikenalnya di Yogyakarta pada 1944.

Pada 1949, suara Bing Slamet untuk kali pertama menghiasi soundtrack film Menanti Kasih yang dibesut Mohammad Said.

Jejak Karier Bing Slamet

Pada 1950, Bing Slamet mulai masuk di dunia sinema sebagai aktor.

Namun, selama 1951 hingga 1952, ia bergabung dengan Dinas Angkatan Laut di Surabaya dan Jakarta sehingga kariernya di dunia hiburan terjeda.

Pada 1952, ketika bertugas di Jakarta, Bing Slamet bergabung di RRI Jakarta dan mulai mengisi acara bersama Adi Karso.

Pada 1955, Bing Slamet mulai berprestasi dengan menjadi juara Bintang Radio untuk jenis hiburan.

Saat itulah, piringan hitam Bing Slamet mulai dirilis pada label Gembira Record dan Irama Record.

Bing Slamet sangat terampil menyanyikan langgam keroncong hingga pop dan jazz.

Selain menyanyi, Bing Slamet juga piawai memainkan gitar sekaligus menulis lagu.

Tembang pertamanya berjudul Cemas, ditulis Bing Slamet bersama gitaris jazz bernama Dick Abell.

Setelah itu, muncul lagu-lagu Bing Slamet lainnya, seperti Risau, Hanya Semalam, Murai Kasih, Belaian Sayang, dan Padamu.

Pada 1963, Bing Slamet membentuk sebuah grup musik yang diberi nama Eka Sapta.

Grup musik itu beranggotakan Bing Slamet (gitar, perkusi, vokal), Idris Sardi (bass, biola), Lodewijk Ireng Maulana (gitar, vokal), Benny Mustapha van Diest (drum), Itje Kumaunang (gitar), Darmono (vibraphone), dan Muljono (piano).

Grup Eka Sapta kemudian merilis sejumlah album di label Bali Record, Canary Record, dan Metropolitan Records.

Selain di bidang musik, Bing Slamet setidaknya membintangi 20-an film layar lebar, mulai dari era film hitam putih hingga berwarna.

Bing Slamet juga tercatat beberapa kali membentuk grup lawak antara era 50-an hingga 70-an, di antaranya Trio Los Gilos, Trio SAE, dan EBI.

Namun, grup lawak Bing Slamet yang paling lama bertahan adalah Kwartet Jaya bersama Ateng, Iskak, dan Eddy Soed.

Meninggal dunia

Pada 1970-an, Bing Slamet sempat memainkan film berjudul Bing Slamet Koboi Cengeng. Film itu juga dibintangi oleh Ateng dan Iskak.

Film Bing Slamet Koboi Cengeng merupakan film terakhir sang maestro seni.

Setelah membintangi film tersebut, Bing Slamet meninggal dunia pada 17 Desember 1974 di Jakarta.

Bing Slamet meninggal dunia akibat penyakit liver yang dideritanya selama tujuh bulan.

Referensi:

  • Aning S, Floriberta. (2005). 100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia. Yogyakarta: Narasi.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/22/090000279/biografi-singkat-bing-slamet--maestro-seni-serba-bisa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke