Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perang Takhta Jawa I: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir

Konflik ini terjadi akibat perebutan kekuasaan atas Kerajaan Mataram Islam, yang menimbulkan peperangan pada 1704 hingga 1708.

Perebutan kekuasaan tersebut dimenangkan oleh Pangeran Puger yang dibantu oleh VOC.

Latar belakang Perang Suksesi Jawa I

Pada 1703, Amangkurat II, saudara Pangeran Puger, meninggal dunia. Penggantinya adalah Raden Mas Sutikna yang bergelar Amangkurat III.

Pangeran Puger, yang berselisih dengan Amangkurat III, memilih lari ke Semarang untuk mencari bantuan VOC.

Pangeran Puger menganggap bahwa Amangkurat III merupakan musuh bersama, antara Kesultanan Mataram dan VOC.

Selain itu, Pangeran Puger juga menyatakan bahwa rakyat Jawa lebih mendukungnya sebagai raja daripada Amangkurat III.

Untuk melawan Amangkurat III, Pangeran Puger telah mendapat dukungan Cakraningrat II dari Madura.

Merespons dukungan dari Cakraningrat II, VOC, yang telah bersekutu dengan tokoh asal Madura itu, juga mendukung Pangeran Puger.

Pada 1704, VOC mengakui Pangeran Puger sebagai raja Mataram dengan gelar Pakubuwono I.

Pengakuan VOC inilah yang menjadi awal dari pecahnya Perang Suksesi Jawa I atau Perang Takhta Jawa I.

Jalannya perang

Setelah pengakuan dari VOC, banyak wilayah pesisir utara yang tidak tertarik mendukung Pakubuwono I.

Akan tetapi, salah satu daerah di pesisir, yakni Cirebon, lebih memilih menjadi bawahan VOC daripada terbawa perang.

Pada akhir 1704, Pakubuwono I berhasil menundukkan Demak, yang disusul dengan serangan ke Kartasura.

Akibat serangan itu, Amangkurat III terpaksa melarikan diri ke timur dan mencari suaka kepada Untung Surapati.

Pada September 1704, Pakubuwono I masuk ke Kartasura dan menduduki takhta Mataram.

Pasukan Pakubuwono I terdiri dari prajurit Jawa dan Madura, serta didukung oleh VOC, suku Bugis, Makassar, Bali, Melayu, Banda, Ambon, dan Mardijkers (tawanan Belanda yang diperoleh setelah menguasai daerah jajahan Portugis).

Setelah itu, gabungan pasukan Mataram, VOC, dan Madura melakukan kampanye militer, yang berhasil membunuh Untung Surapati di Bangil pada 1706.

Setahun kemudian, Pasuruan berhasil dikuasai Mataram hingga membuat Amangkurat III menyingkir ke Malang.

Akhir perang

Setelah Pasuruan takluk, terjadi perang yang sangat memberatkan kedua belah pihak.

Perang tersebut bahkan memaksa Amangkurat III berunding dengan VOC pada 1708.

Dalam perundingan tersebut, Amangkurat III meminta syarat untuk diberikan sebagian Jawa dan tidak tunduk kepada Pakubuwono I.

Namun, VOC memiliki rencana lain, yakni menangkap Amangkurat III dan mengasingkannya ke Sri Lanka hingga akhir hayatnya pada 1734.

Referensi:

  • M.C Ricklefs. (2008). Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/06/21/080000679/perang-takhta-jawa-i--latar-belakang-kronologi-dan-akhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke