Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Marie Colvin, Jurnalis Perang yang Tewas di Tangan Pemerintah Suriah

Ia bekerja untuk surat kabar Inggris, The Sunday Times, sejak 1985 sampai akhir hidupnya pada 2012.

Marie Colvin kerap disebut sebagai wartawan sejati, berkat peran dan perjuangannya selama menjadi jurnalis perang di berbagai negara di dunia.

Marie Colvin tewas pada 22 Februari 2012 saat sedang meliput serangan di Homs, yang merupakan bagian dari perang saudara di Suriah.

Pada 2019, pengadilan menyatakan bahwa Marie Colvin bukan menjadi korban perang, tetapi sengaja dibunuh atas perintah Pemerintah Suriah.

Awal kehidupan

Marie Colvin lahir di Astoria, New York, Amerika Serikat, pada 12 Januari 1956.

Ia adalah putri dari seorang veteran Korps Marinir William J Colvin dan Rosemarie Marron Calvin.

Ketika mengenyam pendidikan di SMA Oyster Bay, Marie Colvin sempat ikut program pertukaran pelajar di Brasil.

Seteah lulus pada 1974, ia kuliah di Universitas Yale, Amerika Serikat, mengambil jurusan antropologi.

Karier Marie Colvin di bidang jurnalistik dimulai ketika ia mulai menulis untuk Yale Daily News. Bermula dari situ, ia memantapkan hati untuk menjadi seorang wartawan.

Karier sebagai jurnalis perang

Marie Colvin sempat bekerja untuk serikat pekerja di New York, sebelum mulai merintis karier sebagai wartawan di United Press International (UPI), satu tahun setelah lulus dari Yale.

Ia bekerja di UPI cabang Trenton, kemudian dipindah ke New York dan Washington. Pada 1984, Colvin diangkat menjadi manajer biro UPI Paris.

Setelah itu, ia dipindahtugaskan ke The Sunday Times pada 1985. Satu tahun setelahnya, Colvin dipercaya untuk menjadi koresponden atau wartawan di Timur Tengah.

Orang pertama yang Colvin wawancarai adalah pemimpin Libya, Muammar Gaddafi. Berawal dari situ, ia banyak terjun ke negara-negara yang sedang berperang untuk melakukan liputan.

Selain Timur Tengah, Colvin diketahui pernah meliput konflik di Chechnya, Kosovo, Sierra Leone, Zimbabwe, Sri Lanka, dan Timor Leste.

Pada 1999, saat sedang bertugas di Timor Leste, Colvin menyelamatkan sebanyak 1.500 perempuan dan anak-anak dari sebuah bangunan yang dikepung oleh pasukan bekingan Indonesia.

Colvin memutuskan untuk bertahan bersama pasukan PBB guna melindungi para perempuan dan anak-anak sampai mereka berhasil diselamatkan.

Ia bertahan selama empat hari, sebelum akhirnya dievakuasi bersama yang lainnya. Liputan Colvin pun diceritakan dalam surat kabar dan disiarkan di televisi.

Berkat aksinya dalam peristiwa ini, Colvin dianugerahi penghargaan International Women's Media Foundation.

Kehilangan satu penglihatan

Pada 16 April 2001, Marie Colvin bertugas di Sri Lanka. Sewaktu sedang meliput, terjadi ledakan yang disebabkan oleh granat berpeluncur roket Angkatan Darat Sri Lanka.

Akibat kejadian ini, Colvin kehilangan satu penglihatan di mata kirinya. Saat itu, ia sedang menyeberang dari daerah yang diduduki oleh Macan Tamil (organisasi militan di sebelah timur laut Sri Lanka) menuju ke daerah yang dikuasai pemerintah.

Sejak saat itu, Colvin memakai penutup mata untuk mata kirinya.

Tidak hanya itu, Colvin juga tetap mendapat serangan meski telah berteriak "journalist, journalist!" ketika sedang meliput Perang Saudara Sri Lanka.

Colvin mengalami luka parah saat itu, tetapi masih menyempatkan diri menulis dan mengirim 3.000 artikel.

Akibat berbagai peristiwa mengerikan yang dialami selama meliput perang, Colvin dinyatakan mengidap gangguan tekanan pascatrauma (PTSD) dan dirawat di rumah sakit.

Sepanjang perang saudara Sri Lanka berlangsung, Colvin masih berada di sana sampai perang tersebut berakhir, sehingga ia dapat dikatakan menjadi salah satu saksi mata atas kejadian itu.

Meninggal di Suriah

Pada Februari 2012, Marie Colvin dikirim ke Suriah untuk meliput perang saudara antara pemerintah dan pihak oposisi.

Colvin masuk ke Suriah dengan membonceng sepeda motor. Saat itu, ia nekat masuk meski dilarang keras untuk meliput perang yang tengah memanas.

Colvin ditempatkan di distrik Baba Amr Barat di Kota Homs, Suriah. Pada 21 Februari 2012, ia menyampaikan laporan ke pusat lewat telepon satelit, yang ternyata menjadi siaran terakhirnya.

Ia menggambarkan suasana saat itu yang penuh dengan serangan granat dan tembakan oleh pasukan Suriah.

Sehari setelahnya, pada 22 Februari 2012, terjadi pengeboman dalam serangan di Homs, Suriah.

Colvin turut menjadi korban ledakan bom tersebut bersama dengan juru foto asal Perancis, Remi Ochlik.

Marie Colvin dinyatakan meninggal pada 22 Februari 2012. Berdasarkan otopsi, Colvin tewas karena ledakan bom rakitan berisi paku.

Masih di hari yang sama, pada malam hari, warga Homs berbondong-bondong turun ke jalan untuk mengenang jasa Colvin dan Ochlik.

Colvin dimakamkan di Oyster Bay, New York, pada 12 Maret 2012.

Pemerintah Suriah dinyatakan bersalah

Pada 2016, keluarga melayangkan gugatan terhadap Pemerintah Suriah di pengadilan AS karena kematian Marie Colvin yang dinilai tidak wajar.

Setelah kasus berjalan selama hampir tiga tahun, pada awal 2019, pengadilan menyatakan bahwa Marie Colvin bukan menjadi korban perang.

Pemerintah Suriah dinyatakan bersalah atas meninggalnya Marie Colvin dan dituntut untuk memberikan ganti rugi sebesar 302 dollar AS kepada keluarganya.

Untuk mengingat perjuangan Marie Colvin, dibuat sebuah film yang mengangkat kisahnya dengan judul A Private War, disutradari oleh Matthew Heineman.

Film ini dirilis pada 2019, yang dibuat berdasarkan artikel Marie Colvin's Private War karya Marie Brenner pada 2012.

Penghargaan Marie Colvin

  • Journalist of the Year, Foreign Press Association (2000)
  • Courage in Journalism, International Women's Media Foundation (2000)
  • Foreign Reporter of the Year, British Press Awards (2001)
  • Foreign Reporter of the Year, British Press Awards (2009)
  • Anna Politkovskaya Award, Reach All Women in War (RAW in WAR) (2012)
  • Foreign Reporter of the Year, British Press Awards (2012)

Referensi:

  • Conroy, Paul. (2013). Under the Wire: Marie Colvin's Final Assignment. Amerika: Hatchette Books.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/06/20/120000979/marie-colvin-jurnalis-perang-yang-tewas-di-tangan-pemerintah-suriah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke