Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ajaran Syekh Siti Jenar

Sosoknya dikenal kontroversial karena banyak yang menganggap bahwa ajarannya sesat.

Syekh Siti Jenar bahkan berakhir dengan dieksekusi mati. Ajarannya yang paling kontroversial adalah terkait konsep hidup dan mati, Tuhan dan kebebasan, serta tempat berlakunya syariat.

Syekh Siti Jenar berpendapat bahwa kehidupan manusia di dunia sebagai kematian.

Sebaliknya, apa yang disebut kematian oleh pendapat umum, justru ia sebut sebagai awal dari kehidupan yang hakiki dan abadi.

Meski ajarannya dianggap kontroversial, Syekh Siti Jenar juga memiliki ajaran yang dapat diterima secara umum.

Berikut ini beberapa ajaran Syekh Siti Jenar.

Paham Ketuhanan

Syekh Siti Jenar memiliki paham ketuhanan yang terpengaruh oleh aliran sufisme yang sudah berkembang.

Ia berpendapat bahwa orang yang telah mati akan lahir kembali menjadi manusia lagi, atau reinkarnasi.

Selain itu, Syekh Siti Jenar berpendapat bahwa orang yang telah mati bisa juga menyatu dengan Al-Haq (Allah).

Konsep diri manusia

Konsep diri manusia yang dikemukakan oleh Syekh Siti Jenar dikenal dengan Manunggaling Kawula Gusti.

Syekh Siti Jenar berpendapat bahwa dalam perjalanan hidupnya, ia mencari Tuhan. Ketika sudah menemukan-Nya, maka yang dirasakan adalah Tuhan itu sangat dekat.

Ia bahkan berpendapat lebih ekstrem, bahwa Tuhan bisa menyatu dengan diri manusia.

Pengalaman ini kemudian diajarkan kepada para muridnya. Akan tetapi, konsep ini dianggap sesat, dan membuatnya dijatuhi hukuman mati.

Konsep alam kematian

Dalam konsep kematian, Syekh Siti Jenar berpendapat bahwa alam dunia merupakan alam kematian.

Setelah nyawa meninggalkan jasadnya, saat itulah awal perjalanan yang sebenarnya. Syekh Siti Jenar berpendapat demikian karena kehidupan dunia diibaratkan dengan siksa neraka.

Syekh Siti Jenar berpendapat bahwa kehidupan setelah kematian merupakan kehidupan yang sebenarnya di mana manusia memulai kehidupan yang mulia.

Konsep hawa nafsu

Dalam konsep kematian, Syekh Siti Jenar berpendapat bahwa hidup di dunia manusia akan selalu dipengaruhi oleh hawa nafsu.

Ia melanjutkan bahwa seseorang tidak akan sampai kepada Sang Gusti Pangeran (Tuhan) jika masih diperbudak oleh nafsu.

Dengan nafsu, Syekh Siti Jenar berpendapat bahwa orang yang menjalankan ibadah bukan murni lagi niatnya.

Ia menilai bahwa selama manusia masih diperbudak oleh nafsu dalam ibadahnya, maka manusia hanya menyembah nafsunya yang durjana.

Referensi:

  • Alqalami, Abu Fajar. (2008). Ajaran Makrifat Syekh Siti Jenar. Surabaya: Pustaka Media.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/04/29/130000279/ajaran-syekh-siti-jenar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke