Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertempuran Balikpapan 1942: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir

Setelah Jepang berhasil merebut sebagian besar ladang minyak di Tarakan pada 11-12 Januari 1942, sebuah ultimatum dilayangkan kepada Belanda.

Ultimatum tersebut menyatakan bahwa jika Belanda menghancurkan ladang minyak yang ada di Balikpapan, mereka akan dieksekusi.

Namun, ultimatum tersebut diabaikan dan Belanda tetap menghancurkan ladang minyak di Balikpapan sebelum akhirnya mundur ke pedalaman.

Alhasil, pertempuran pun pecah, yang mengakibatkan penaklukan Balikpapan oleh tentara Jepang yang terjadi pada tanggal 24 Januari 1942.

Latar belakang

Balikpapan merupakan salah satu kota penting yang menjadi pusat kegiatan bagi perusahaan ekonomi Belanda di Kalimantan.

Di kota ini, ada dua pabrik pengolahan minyak mentah, pabrik minyak parafin dan pelumas, pabrik cracking, pabrik asam sulfat, dan pabrik penyulingan minyak bumi.

Selain itu, ada kilang minyak yang dapat menampung delapan kali lebih banyak dari kilang minyak yang ada di Tarakan.

Kilang minyak tersebut mempekerjakan sekitar 7.000 orang pribumi dan 100 pengusaha Eropa.

Sebelum Jepang mendarat di Balikpapan, kilang minyak di wilayah ini dapat menghasilkan satu juta ton minyak setiap tahunnya.

Setelah Belanda mengetahui kedatangan Jepang ke Indonesia, pertahanan untuk melindungi fasilitas di Balikpapan pun ditingkatkan.

Belanda bahkan membentuk detasemen 6 brigade infanteri untuk mempertahankan ladang minyak di sana.

Jepang sendiri memang berniat merebut Balikpapan dari genggaman Belanda agar bisa menguasai kilang minyaknya.

Selain itu, pelabuhan dan lapangan udara di Balikpapan juga berguna bagi penaklukan Jepang atas Kalimantan dan Jawa.

Ultimatum Jepang

Setelah menguasai Tarakan, pada 16 Januari 1942, utusan Jepang mulai bergerak ke Balikpapan menggunakan kapal motor BPM Parsifal.

Utusan itu menyampaikan ultimatum, apabila kilang minyak di Balikpapan dihancurkan, maka Jepang akan menyerang dan membantai pasukan Belanda.

Namun, Letkol C. van den Hoogenband dari Belanda tidak menghiraukan ultimatum tersebut dan segera memerintahkan anak buahnya mulai menghancurkan ladang minyak di Balikpapan.

Ia juga memerintahkan anggotanya untuk mulai menghancurkan semua sumur, kilang, dan fasilitas pelabuhan di Balikpapan.

Pada 20 Januari malam hari, kobaran api terlihat dari penghancuran yang dilakukan oleh Belanda terhadap beberapa kilang minyak di Balikpapan.

Kobaran api tersebut bahkan dapat terlihat dari jarak 100 kilometer. Masih di hari yang sama, proses evakuasi ke Jawa mulai dilakukan.

Kronologi pertempuran

Pada 21 Januari 1942 sore, angkatan laut Jepang mulai meninggalkan Tarakan menuju Balikpapan.

Mengetahui hal itu, pasukan Amerika Serikat (AS) diterjunkan untuk membantu Belanda mencegat pasukan Jepang.

Mereka berhasil menenggelamkan tiga kapal Jepang. Meski diganggu oleh cuaca buruk, Pertempuran Balikpapan meletus pada 23 Januari 1942.

Terlepas dari gempuran pasukan gabungan AS dan Belanda, Jepang tetap berhasil menguasai Balikpapan pada 24 Januari 1942.

Setelah itu, pasukan Belanda sudah ditarik ke pedalaman Kalimantan dan Jepang terus melakukan pengejaran.

Pada 25 Januari 1942, perang diakhiri setelah pasukan AS dan Belanda kalah dari serangan Jepang.

Akhir Perang Balikpapan

Dalam perang ini, Jepang kehilangan ratusan nyawa pasukannya. Di sisi lain, mereka memenangkan pertempuran.

Setelah menduduki Balikpapan, Detasemen Sakaguchi mulai menyapu sisa perlawanan Belanda dan Jepang segera mendirikan Lapangan Terbang Manggar pada 26 Januari 1942.

Meski banyak kilang minyak yang sudah dihancurkan Belanda, Jepang berhasil memperbaiki kilang minyak di Balikpapan.

Referensi: 

  • Cox, Jeffrey. (2014). Rising Sun, Falling Skies: The Disastrous Java Sewa Campaign of World War II. London: Osprey Publishing.
  • Lohnstein, Marc. (2021). The Netherlands East Indies Campaign 1941-1942: Japan's Quest for Oil. Oxford: Osprey Publishing.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/09/090000479/pertempuran-balikpapan-1942--latar-belakang-kronologi-dan-akhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke