Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengaruh Revolusi Amerika bagi Indonesia

Setelah lama dijajah, mereka mulai berani menentang Kerajaan Inggris, yang dianggap terlalu ikut campur dalam urusan negara koloni.

Akibatnya, terjadi peristiwa Revolusi Amerika, yang berhasil memerdekakan Amerika pada 4 Juli 1776.

Tidak hanya bagi rakyat Amerika, pengaruh Revolusi Amerika terhadap negara-negara lain terutama yang belum merdeka pun sangat besar, salah satunya Indonesia.

Lalu, apa saja pengaruh Revolusi Amerika bagi Indonesia?

Rakyat Indonesia bangkit melawan penjajah

Pada masa Revolusi Amerika, pemimpin rakyat koloni di Amerika mengadakan kongres pada 1776.

Kongres ini mengesahkan Declaration of Independent atau deklarasi kemerdekaan Amerika dari Inggris.

Paham-paham yang dituliskan dalam deklarasi itu memuat tentang hak-hak asasi manusia secara universal.

Semangat reformasi Amerika memengaruhi pergerakan nasional di Indonesia, yaitu mendorong para tokoh pergerakan Indonesia untuk ikut menuntut kemerdekaan dari Belanda.

Rakyat Indonesia lantas terdorong untuk melakukan perlawanan terhadap para penjajah.

Kapal EIC boleh berdagang di Indonesia

Inggris sempat berkuasa atas Indonesia pada abad ke-19. Namun, sebelum itu, pedagang Inggris sebenarnya sudah ada di Tanah Air.

Pada 1600, pemerintah Inggris mendirikan kongsi dagang bernama East Indie Company (EIC).

Dua tahun kemudian, Inggris mengutus Sir James Lancaster ke Banten untuk membangun hubungan bilateral.

Sultan Banten pun menyambut dengan baik kedatangan Lancaster dan mengizinkan Inggris untuk mendirikan kantor dagang.

Memasuki 1604, Inggris telah membangun kantor dagang di Ambon, Makassar, Jepara, dan Jayakarta.

Namun, Inggris tidak diizinkan untuk melakukan praktik monopoli di Indonesia seperti yang dilakukan Belanda.

Setelah Revolusi Amerika meletus, perdagangan Inggris di Indonesia semakin berkembang.

Pada abad ke-18, Inggris bahkan diperbolehkan berdagang di Ambon, Banda, Kalimantan, Makassar, dan Jayakarta.

EIC pun tumbuh menjadi pesaing utama dari VOC dan Inggris terus berusaha untuk merebut Indonesia dari tangan Belanda.

Monopoli di Indonesia dihapuskan

Setelah meninggalkan koloni Amerika, Inggris berhasil merebut kekuasaan Belanda atas Indonesia pada 1811, ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Tuntang pada 18 September 1811.

Salah satu isi dari Perjanjian Tuntang adalah Thomas Stamford Raffles memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk berdagang secara bebas, tidak terbelit dengan adanya praktik monopoli.

Dengan demikian, maka praktik monopoli yang sebelumnya diterapkan oleh Belanda dihapuskan oleh Inggris.

Kendati demikian, bukan berarti rakyat Indonesia bisa hidup dengan aman dan tenteram, karena Inggris tetap melakukan penindasan.

Referensi: 

  • Makfi, Samsudar. (2019). Masa Penjajahan Kolonial. Singkawang: Maraga Borneo Tarigas.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/23/120000079/pengaruh-revolusi-amerika-bagi-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke