Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Amerika Membantu Kuwait dalam Perang Teluk II

Perang ini dipicu oleh banyak hal, salah satunya adalah perkara minyak dan utang Irak.

Dalam perkembangannya, Perang Teluk II tidak hanya melibatkan dua negara tersebut, tetapi juga Amerika Serikat, yang memihak Kuwait.

Alasan utama Amerika Serikat membantu Kuwait dalam Perang Teluk adalah karena kepentingan ekonomi.

Kronologi Perang Teluk II

Pada 1980-an, Irak terlibat dalam Perang Teluk I, yang membuat negara ini mengalami krisis ekonomi dan politik karena utang luar negeri yang sangat besar.

Utang tersebut didapatkan Irak dari Arab Saudi dan Kuwait. Irak memohon kepada Arab Saudi dan Kuwait untuk mengapus utangnya, dengan dalih biaya perang yang dikeluarkan juga demi kebaikan bersama.

Akan tetapi permohonan Irak tersebut ditolak. Selain utang Irak, berikut ini beberapa penyebab Perang Teluk II.

  • Irak menuduh Kuwait memproduksi minyak melebihi kuota yang telah ditetapkan oleh OPEC.
  • Produksi minyak Kuwait yang belebihan membuat anjloknya harga minyak dunia dan semakin memperberat kondisi ekonomi Irak
  • Irak menuduh Kuwait melakukan pengeboran minyak melintasi perbatasan dan mengambil cadangan minyak negaranya.
  • Sadam Husein, pemimpin Irak saat itu, berambisi untuk menjadi pemimpin tunggal di Timur Tengah.

Pada 31 Juli 1990, sempat dilakukan negosiasi antara Irak dan Kuwait, tetapi tidak menghasilkan kesepakatan.

Irak mulai menginvasi Kuwait pada 2 Agustus 1990, tetapi secara resmi Perang Teluk II baru dimulai pada Januari 1991.

Invasi yang dilakukan oleh Irak membuat Kuwait kewalahan, karena kekurangan tentara dan persenjataan.

Kuwait kemudian meminta bantuan negara tetangga seperti Arab Saudi, Mesir, bahkan Amerika Serikat dan negara barat lainnya, seperti Inggris, Perancis, dan Jerman.

Dewan Keamanan PBB sempat menyerukan Irak untuk menarik diri dari Kuwait, tetapi ditolak oleh Saddam Husein.

Meski PBB melarang perdagangan dengan Irak, perang terus berlanjut.

Alasan Amerika Serikat memihak Kuwait

Melihat Kuwait kewalahan, pasukan gabungan yang membantunya memulai operasi dengan dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).

Operasi tersebut dikenal sebagai Operasi Badai Gurun, yang berisi 750.000 pasukan gabungan militer.

Setelah 42 hari Sekutu menyerang Irak, Presiden Amerika, George HW Bush, kemudian mengumumkan gencatan senjata pada 28 Februari 1991.

Alasan utama terlibatnya Amerika Serikat dan Sekutunya dalam Perang Teluk II adalah karena kepentingan ekonomi.

Pasalnya, AS memiliki kerja sama dengan beberapa negara di Timur Tengah maupun Persia terkait pengadaan minyak.

Oleh karena itu, invasi Irak terhadap Kuwait menjadi ancaman juga bagi AS, karena ditakutkan akan mengganggu pasokan minyak dunia.

Selain itu, dalam Perang Teluk II, Amerika Serikat memihak Kuwait karena Irak lebih dekat dengan negara-negara komunis.

Keberpihakan Irak terhadap Palestina dalam konflik dengan Israel juga menjadi dasar AS membenci Irak.

Referensi:

  • Pusat Data dan Analisa Tempo. (2019). Konflik Irakp-Kuwait-Amerika dalam Perang Teluk. Jakarta: Tempo Publishing.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/17/150000579/alasan-amerika-membantu-kuwait-dalam-perang-teluk-ii

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke