Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Singkat Kerajaan Misool di Papua

Pengaruh Islam yang kental di Misool disebabkan oleh kekuasaan Kesultanan Tidore dan Ternate.

Masuknya Islam ke Kerajaan Misool pun diterima dengan baik, karena penyebarannya dilakukan dengan pendekatan yang bersahabat.

Letak geografis Misool yang berbatasan dengan Laut Seram membuat kawasan ini dipenuhi oleh ragam budaya.

Karena selain dari Papua, penduduknya berasal dari Maluku dan Sulawesi.

Sejarah

Letak pusat pemerintahan Kerajaan Misool berada di Lilinta, Pulau Misool. Pendiri kerajaan ini adalah Fun Bis.

Fun Bis ini memiliki keturunan yang kemudian terpecah menjadi dua klan, yakni Umkabu dan Soltip.

Adapun kedudukan Raja Kerajaan Misool dipegang oleh Klan Umkabu, yang berkedudukan di Lilinta dengan rajanya bernama Fun Madero.

Sementara itu, Klan Soltip memegang jabatan sebagai pembantu dengan gelar Kapitan Laut dan berkedudukan di Fafanlap.

Setelah beberapa tahun berdiri, ibu kota Misool kemudian dipindahkan ke Sel Peleket, yang terletak di sebelah timur Lilinta.

Raja yang pertama memerintah di Sel Peleket adalah Abdul Majid, yang memerintah dari 1871 hingga 1904.

Setelah Abdul Majid meninggal dunia, Misool kemudian diperintah oleh Usman antara 1904 hingga 1945.

Raja Usman ini resmi memerintah Misool setelah mendapat pengesahan dari pemerintah kolonial Belanda pada 19 Juli 1905.

Tidak diketahui secara pasti kapan Belanda mulai menyebarkan pengaruhnya hingga wilayah Papua. Namun, diperkirakan pengaruh Belanda di Papua bersamaan dengan pengaruhnya di Maluku.

Setelah Raja Usman meninggal dunia, Kerajaan Misool kemudian dipimpin oleh Bahar Ad-Din Dekamboe pada 1945.

Raja-raja Kerajaan Misool

  • Abdul Majid (1872-1904)
  • Usman (1904-1945)
  • Bahar Dekamboe (1945)

Referensi:

  • Taniputera, Ivan. (2017). Ensiklopedi Kerajaan-Kerajaan Nusantara: Hikayat dan Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/25/150000379/sejarah-singkat-kerajaan-misool-di-papua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke