Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Mayoritas Penduduk Iran Penganut Syiah?

Selama sembilan abad berikutnya, Iran mengikuti Mazhab Ahlu Sunnah wal Jamaah atau mazhab Sunni.

Mazhab Sunni di negara ini pun tampak jelas dalam semua aktivitas penduduknya. Namun, saat ini mayoritas penduduk Iran adalah penganut Islam Syiah.

Bahkan penduduk yang berpaham Sunni hanya tinggal 10 persen dari keseluruhan umat Muslim di Iran.

Lantas, mengapa hampir semua orang di Iran penganut Syiah?

Berdirinya Dinasti Safawi

Setelah runtuhnya Khilafah Abbasiyah, sebagian kabilah Turki yang tinggal di Azerbaijan memeluk Mazhab Syiah Imamiyah.

Mereka inilah golongan Syiah Imamiyah pertama yang berdiri secara resmi dan melebarkan pengaruhnya di seluruh tanah Iran.

Pada awal abad ke-16, Ismail I mendirikan Dinasti Safawi dan berhasil menduduki singgasana Tabriz untuk merebut semua wilayah Iran dari Turki.

Sejak itu, dinasti ini menjadikan Islam Syiah sebagai agama resmi di Iran. Periode kekuasaan Dinasti Sawafiyyah (1501-1722) dapat dikatakan sebagai masa transisi yang mengubah Iran.

Pasalnya, selama periode tersebut, Iran yang sebelumnya mengikuti Mazhab Sunni, berubah menjadi benteng spiritual bagi Islam Syiah.

Pembantaian umat Islam Sunni

Langkah awal yang dilakukan oleh Ismail I adalah mengumumkan Mazhab Syiah Imamiyah sebagai mazhab resmi Iran. Sayangnya, perubahan ini dilakukan secara paksa dan penuh dengan kekerasan.

Demi menuruti keinginan itu, pemerintahan Ismail I melakukan serangkaian pembunuhan dan pembantaian yang kejam.

Tindakan paling buruk pada saat Dinasti Safawi berkuasa adalah mengirimkan para pengacau ke daerah-daerah dan memaki para Khulafaur Rasyidin.

Ketika para pengacau tersebut memaki Abu Bakar, Umar, dan Utsman, maka penduduk yang mendengarnya harus menirukan. Apabila menolak, mereka akan disiksa bahkan dibunuh.

Menghadapi tindakan kejam itu, orang-orang Iran tidak memiliki jalan lain kecuali melarikan diri agar tetap bisa memegang teguh Islam Sunni, atau terpaksa menerima mazhab Syiah.

Bahkan dalam satu hari, penguasa Syiah di Iran pernah membunuh 140.000 orang Sunni.

Tindakan para penerus Dinasti Safawi

Setelah Dinasti Safawi, datang dinasti-dinasti lain, seperti Dinasti Zandiyah, Qajariyah, Pahlevi, dan Khomeini, yang kemudian berkuasa di Iran.

Semua dinasti tersebut menempuh jalan yang sama seperti tindakan Dinasti Safawi. Setiap hari, orang-orang Sunni yang tersisa selalu mendapat serangan baru.

Bahkan sumber-sumber penghidupan orang Sunni di daerah-daerah yang sejajar dengan teluk juga dikuasai.

Hal ini memaksa mereka melarikan diri ke negara-negara Arab tetangga yang berpaham Sunni hingga akhir abad ke-19.

Iran setelah revolusi

Setelah Iran menjadi republik pada 1979, mazhab Syiah menjadi mazhab resmi sesuai pasal ke-12 konstitusi Republik Islam Iran.

Kendati demikian, pemerintah Iran menjamin hak dan kebabasan penganut mazhab lain Islam Sunni (Hanafi, Syafi'i, Maliki dan Hanbali).

Penganut Sunni bahkan ada dalam parlemen, Dewan Ahli, dan pejabat pemerintah.

Iran kini menyuarakan dan persatuan Syiah dan Sunni di dalam negeri, regional, dan dunia.

Salah satunya melalui pertemuan tahunan internasional “Persatuan Dunia Islam” dan “Pekan Persatuan” dengan kehadiran ulama Syiah dan Sunni paling terkemuka di dunia.

Referensi:

  • Abud, Samih Said. (2014). Minoritas Etnis dan Agama di Iran. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/11/11/150000179/kenapa-mayoritas-penduduk-iran-penganut-syiah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke