Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Negara Komunis Terakhir di Dunia

Di bidang politik, partai komunis memiliki kekuasaan mutlak atas pemerintahan dan pemilu adalah urusan satu partai.

Sementara di bidang ekonomi, partai mengontrol sistem ekonomi negara dan kepemilikan pribadi adalah hal yang dilarang.

Dalam perkembangannya, hal yang berkaitan dengan kepemilikan pribadi telah mengalami pergeseran di banyak negara, seperti contohnya di China.

Selama Uni Soviet berdiri (1922-1991), negara-negara komunis dapat ditemukan di Eropa Timur, Asia, dan Afrika.

Namun saat ini, hanya tersisa lima negara komunis di dunia.

China

China resmi menjadi negara komunis setelah peristiwa Revolusi Komunis China pada 1946, yang dipimpin oleh Mao Zedong dari Partai Komunis China (PKC).

Saat ini, Republik Rakyat China telah menjelma menjadi negara komunis terbesar di dunia.

Negara ini memang memiliki partai selain PKC, dan pemilihan umum tetap diadakan di seluruh negerinya.

Namun, PKC memiliki kendali atas semua kegiatan politik dan partai oposisi yang ada hanya sedikit.

Dalam perkembangannya, China telah membuka investasi bagi pemodal asing, yang terbukti dapat melambungkan perekonomian negaranya.

Pada 2004, prinsip komunisme di China kembali terkikis saat konstitusi negaranya diubah untuk mengakui kepemilikan pribadi.

Kuba

Pada 1965, Kuba menjadi negara komunis sepenuhnya dan menjalin hubungan dekat dengan Uni Soviet.

Hal itu membuat Amerika Serikat memberlakukan larangan terhadap semua bentuk perdagangan dengan negara ini.

Akibatnya, ketika Uni Soviet runtuh pada 1991, Kuba terpaksa mencari bantuan ke pihak lain. Hal yang sama pun dilakukan oleh China, Bolivia, dan Venezuela.

Selama Barack Obama menjabat sebagai Presiden AS, hubungan antara dua negara ini dilonggarkan.

Namun, pada 2017 Presiden Donal Trump kembali melakukan blokade dan memperketat pembatasan perjalanan di Kuba.

Laos

Laos secara resmi menjadi negara komunis pada 1975, setelah meletus sebuah revolusi yang didukung oleh Vietnam dan Uni Soviet.

Sejak itu, pemerintahan Laos sebagian besar dijalankan oleh jenderal militer, yang mendukung sistem satu partai berdasarkan cita-cita Marxis.

Seperti China, negara ini juga melonggarkan prinsip komunisnya pada 1988 dengan menginzinkan beberapa aturan kepemilikan pribadi.

Selain itu, mulai 2013 Laos juga bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO.

Vietnam

Bersatunya Vietnam Utara dan Selatan pada 2 Juli 1976 menandai dimulainya kekuasaan penuh Partai Komunis Vietnam.

Ideologi komunis masih digunakan di Vietnam, khususnya dalam bidang politik. Republik Sosialis Vietnam masih dikuasai oleh satu partai tunggal hingga kini.

Namun, Partai Komunis Vietnam telah melakukan reformasi sejak 1986, dengan meliberalisasi sektor ekonomi tertentu, yakni dengan membuka pintu bisnis bagi investor asing, mengikuti langkah negara-negara komunis lainnya.

Perekonomian Vietnam pun mengalami kebangkitan sejak Amerika Serikat mencabut embargo ekonomi pada 1995 di bawah Presiden Bill Clinton.

Korea Utara

Pemerintah Korea Utara menolak untuk menyebut negerinya sebagai negara komunis, meskipun dunia internasional berkata sebaliknya.

Bahkan keluarga Kim menciptakan ideologinya sendiri, yakni Ideologi Juche (mandiri secara swasembada).

Pertama kali diperkenalkan pada pertengahan 1950-an, Juche menjunjung tinggi nasionalisme Korea Utara, salah satu wujudnya dengan pengabdian kepada keluarga Kim.

Juche menjadi ideologi resmi Korea Utara pada 1970-an dan dilanjutkan di bawah pemerintahan Kim Jong Il, hingga Kim Jong Uun, yang naik ke tampuk kekuasaan pada 2011.

Pada 2009, Kim Jong Il mengubah konstitusi negara untuk menghapus semua penyebutan ide-ide Marxis dan Leninis yang merupakan dasar dari komunisme.

Namun, menurut Amnesty Internasional, hingga saat ini masih ada puluhan ribu penduduk Korea Utara yang mendekam di kamp kerja paksa karena melawan pemerintah.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/18/140000079/5-negara-komunis-terakhir-di-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke