Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sardjito: Pendidikan, Kiprah, dan Perjuangannya

Semasa muda, Sardjito turut aktif dalam mengikuti organisasi dan himpunan mahasiswa.

Ia sempat menjadi Ketua Budi Utomo cabang Jakarta. 

Pada masa perang kemerdekaan, Sardjito juga turut serta dalam proses pemindahan Institut Pasteur di Bandung ke Klaten. 

Pendidikan

Sardjito lahir di Purwodadi, 13 Agustus 1889. 

Sardjito memulai pendidikannya di Sekolah Rakyat di Purwodadi dan Lumajang (1895-1901).

Kemudian, di Sekolah Belanda di Lumajang (1901-1907). Setelah lulus, ia melanjutkan sekolah dokter di STOVIA atau sekolah kedokteran di Jawa pada 1907-1915. 

Selesai dari STOVIA, Sardjito melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Amsterdam (1921-1922).

Ayahnya bekerja sebagai seorang guru, hal ini membuatnya selalu peduli dengan dunia pendidikan. 

Selain pandai dalam pendidikan, Sardjito juga aktif di dalam organisasi dan himpunan mahasiswa.

Ia pernah menjadi Ketua Budi Utomo cabang Jakarta.

Kiprah

Semasa bersekolah di Institus Pasteur, 1920, Sarjdito juga pernah menempuh pendidikan di Belanda. 

Di sana, ia memperdalam pengetahuannya di Berlin. 

Ia kemudian tertarik untuk melakukan penelitian ktika mengikuti tim peneliti khusus influenza di Institus Pasteur. 

Saat itu penyakit influenza memang sedang marak di masyarakat.

Selain itu, Sardjito juga turut berkontribusi dalam menciptakan vaksin anti infeksi untuk typus, kolera, disentri, staflokoken, dan streptokoken. 

Selain dikenal sebagai seorang dokter dan peneliti, Sardjito juga turut ambil peran pada masa perjuangan Indonesia.

Kala itu, Belanda dan Sekutu masih belum menyerah, mereka terus menyerang beberapa wilayah di Indonesia.

Demi menyelamatkan aset pendidikan dari pertempuran ini, Sardjito pun menyelundupkan buku-buku dari Institut Pasteur ke Klaten dan Solo.

Pada 1949, Sardjito diangkat menjadi Rektor Universiteit Negeri Gadjah Mada. 

Akhir Hidup

Sardjito wafat pada 5 Mei 1970. 

Atas jasanya, pada 8 November 2019, Sardjito dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo.

Namanya juga dijadikan sebagai nama rumah sakit di Yogyakarta. 

https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/14/200000879/sardjito--pendidikan-kiprah-dan-perjuangannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke