"Kami juga memindahkan ratusan pabrik-pabrik dari Beijing dan Hebei," kata pernyataan Xi Jinping.
Sementara itu, menurut pengakuan pemain ski amatir asal Zhangjiakou, 200 kilometer barat daya Beijing, Deng Zhongping, ada perubahan suasana kualitas udara di Beijing.
Pria berusia 26 tahun itu menyebut beberapa tahun sejak dirinya datang ke Beijing, dia sempat mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup udara berpolusi.
"Tapi, kini, kualitas udara di Beijing, Tianjin, dan Hebei sudah kian banyak membaik," ucapnya.
Deng Zhongping menyebut bahwa dirinya berharap resor ski di Zhangjiakou akan menjadi lebih baik kondisi udaranya.
Catatan menunjukkan, pada 2016, kondisi udara di Beijing, Tianjin, dan Hebei mengandung 71 mikrogram per meter kubik zat-zat polusi.
Angka itu naik menjadi sekitar 500 mikrogram per meter kubik zat-zat polusi saat musim dingin tiba.
Sementara, pada Januari hingga September 2021, kandungan zat-zat polusi itu ada di angka rata-rata 40 mikrogram per meter kubik.
Terkini, pada kuartal pertama 2021, kandungan zat-zat polusi di Beijing ada di angka 33 mikrogram per meter kubik.
China menetapkan bahwa angka standar ideal zat-zat polusi di udara adalah 35 mikrogram per meter kubik.
Sementara, rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa angka ideal kandungan zat-zat polusi itu ada di posisi 5 mikrogram per meter kubik.
"China punya kesempatan memenangi banyak medali di Olimpiade Beijing kali ini. Namun, polusi udara bisa membawa pesta olahraga multicabang musim dingin itu ke dalam kesulitan tersendiri," kata pernyataan terkini WHO.