Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Presiden Atletik Menentang Boikot Diplomatik

LONDON, KOMPAS.com - Presiden Atletik Dunia Sebastian Coe menentang boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Cole yang mantan atlet atletik Inggris ini mengaku mengalami kondisi boikot pada Olimpiade Moskwa 1980.

Pada saat itu, 66 negara melakukan boikot diplomatik.

Baca juga: Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Ajakan Dialog dari Atletik

Sementara di Moskwa itu, Sebastian Coe meraih medali emas nomor cabang atletik 1.500 meter.

AP PHOTO/MARK SCHIEFELBEIN Para peserta mengenakan masker duduk di dekat logo estafet obor Olimpiade untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di Universitas Pos dan Komunikasi Beijing, Kamis (9/12/2021).

Empat tahun kemudian atau pada 1984, giliran Uni Soviet dan sekutunya memboikot diplomatik Olimpiade Los Angeles.

"Saya menentang boikot olahraga," ucap Sebastian Cole.

"Saya pernah mengalami boikot dan para pemboikot cenderung tidak mencapai apa yang mereka inginkan dari aksi itu," tutur Sebastian Coe.

VOA INDONESIA Pengunjung mengambil foto patung figure skater dengan cincin Olimpiade di sebuah taman dekat markas besar Komite Penyelenggara Olimpiade Beijing (BOCOG) di Beijing, Kamis, 18 November 2021.

Sebelumnya, Sebastian Coe mengajak pemangku kepentingan untuk berdialog mengenai boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

"Saya mengajak dialog ketimbang boikot," tutur Sebastian Coe, Rabu (22/12/2021).

Atletik Dunia baru saja menetapkan Shenzen di China sebagai lokasi penyelenggaraan kedua musim 2022 untuk turnamen atletik elite, Diamond League.

AP PHOTO/MARK SCHIEFELBEIN Para pengunjung berfoto di patung atlet dengan logo Olimpiade di dekat markas Komite Olimpiade Beijing (BOCOG), Kamis (18/11/2021).

Pergelaran itu berlangsung pada 6 Agustus 2022.

Sementaran, penyelenggaraan pertama berlangaung di Shanghai, China pada 30 Juli 2022.

AS, Inggris, dan Australia menlakukan boikot diplomatik untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Lonjakan kasus Covid-19 di China menimbulkan keraguan terhadap pemerintah China dalam mempertahankan kasus nol Covid menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Perhelatan pada 4-20 Februari 2022 itu dinilai oleh ketiga negara tersebut sebagai bentuk belum pulihnya China mengurus masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM).