Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Ajakan Dialog dari Atletik

LONDON, KOMPAS.com - Presiden Atletik Dunia Sebastian Coe mengajak pemangku kepentingan untuk berdialog mengenai boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

"Saya mengajak dialog ketimbang boikot," tutur Sebastian Coe, Rabu (22/12/2021).

Atletik Dunia baru saja menetapkan Shenzen di China sebagai lokasi penyelenggaraan kedua musim 2022 untuk turnamen atletik elite, Diamond League.

AP PHOTO/NG HAN GUAN Pengunjung Chongli, salah satu tempat Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, melewati logo Olimpiade di Chongli di Provinsi Hebei, China utara pada 13 Agustus 2020.

Baca juga: Segini Jumlah Atlet AS di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

Pergelaran itu berlangsung pada 6 Agustus 2022.

Sementaran, penyelenggaraan pertama berlangaung di Shanghai, China pada 30 Juli 2022.

AS, Inggris, dan Australia menlakukan boikot diplomatik untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

AP PHOTO/NG HAN GUAN Sejumlah warga yang beberapa di antaranya memakai masker, menyeberang jalan di Beijing, China, Rabu (20/10/2021). Ibu kota China mulai menawarkan vaksin booster Covid-19, empat bulan sebelum Beijing dan wilayah sekitarnya menggelar Olimpiade Musim Dingin.

Perhelatan pada 4-20 Februari 2022 itu dinilai oleh ketiga negara itu sebagai bentuk belum pulihnya China mengurus masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Cole yang mantan atlet atletik Inggris ini mengaku mengalami kondisi boikot pada Olimpiade Moskwa 1980.

Pada saat itu, 66 negara melakukan boikot diplomatik.

AP PHOTO/MARK SCHIEFELBEIN Para peserta mengenakan masker duduk di dekat logo estafet obor Olimpiade untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di Universitas Pos dan Komunikasi Beijing, Kamis (9/12/2021).

Sementara di Moskwa itu, Sebastian Coe meraih medali emas nomor cabang atletik 1.500 meter.

Empat tahun kemudian atau pada 1984, giliran Uni Soviet dan sekutunya memboikot diplomatik Olimpiade Los Angeles.

"Saya menentang boikot olahraga," ucap Sebastian Cole.

"Saya pernah mengalami boikot dan para pemboikot cenderung tidak mencapai apa yang mereka inginkan dari aksi itu," pungkas Sebastian Coe.