Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masih Ada, Risiko Polusi Asap di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

ZHANGJIAKOU, KOMPAS.com - Pemerintah China menyebut sudah melakukan banyak upaya untuk mengurangi polusi asap pada pergelaran Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

China mengupayakan agar perhelatan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 tak berasap.

"Kami berusaha membenahi lingkungan untuk mengurangi polusi asap," kata Juru Bicara Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup Liu Youbin, Kamis pekan lalu.

Pengelolaan lingkungan hidup yang belum mumpuni di China membuat ibu kota, Beijing, acap diselimuti kabut asap.

Menurut Liu Youbin, pemerintah China melakukan banyak perubahan demi mengatasi polusi tersebut sejak Beijing memenangi penawaran menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada 2015 lalu.

"Namun demikian, risiko kabut asap masih bisa menjadi ancaman," ucap Liu Youbin.

Liu Youbin juga menambahkan pemerintah China menyiapkan rencana darurat demi menghadapi polusi asap tersebut.

"Tatkala saatnya tiba, Beijing dan Hebei akan menerapkan ukuran-ukuran perlindungan dari polusi asap sebagaimana diatur dalam undang-undang," kata Liu Youbin.

Sementara itu, Liu Youbin menampik rumor bahwa pada 1 Januarri 2022 akan terjadi kabut asap di Beijing.

"Rumor itu tidak benar," katanya.

Berkenaan dengan pembenahan lingkungan itu, Presiden Xi Jinping menegaskan akan menjalankan kebijakan hijau bagi pelaksanaan Olimpiade tersebut untuk kota penyelenggara, Hebei dan Beijing.

"Kedua kota itu juga akan menerapkan kebijakan dan pembaruan untuk ekonomi industrial," ucap Xi Jinping.

Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 akan berlangsung pada 4-20 Februari 2022.

Sejak 2015, China sudah menanam ribuan pohon di luasan ribuan hektar tanah di Beijing dan kawasan Hebei.

Pemerintah China juga membangun pembangkit listrik tenaga angin dan panel surya.

"Kami juga memindahkan ratusan pabrik-pabrik dari Beijing dan Hebei," kata pernyataan Xi Jinping.

Sementara itu, menurut pengakuan pemain ski amatir asal Zhangjiakou, 200 kilometer barat daya Beijing, Deng Zhongping, ada perubahan suasana kualitas udara di Beijing.

Pria berusia 26 tahun itu menyebut beberapa tahun sejak dirinya datang ke Beijing, dia sempat mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup udara berpolusi.

"Tapi, kini, kualitas udara di Beijing, Tianjin, dan Hebei sudah kian banyak membaik," ucapnya.

Deng Zhongping menyebut bahwa dirinya berharap resor ski di Zhangjiakou akan menjadi lebih baik kondisi udaranya.

Catatan menunjukkan, pada 2016, kondisi udara di Beijing, Tianjin, dan Hebei mengandung 71 mikrogram per meter kubik zat-zat polusi.

Angka itu naik menjadi sekitar 500 mikrogram per meter kubik zat-zat polusi saat musim dingin tiba.

Sementara, pada Januari hingga September 2021, kandungan zat-zat polusi itu ada di angka rata-rata 40 mikrogram per meter kubik.

Terkini, pada kuartal pertama 2021, kandungan zat-zat polusi di Beijing ada di angka 33 mikrogram per meter kubik.

China menetapkan bahwa angka standar ideal zat-zat polusi di udara adalah 35 mikrogram per meter kubik.

Sementara, rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa angka ideal kandungan zat-zat polusi itu ada di posisi 5 mikrogram per meter kubik.

"China punya kesempatan memenangi banyak medali di Olimpiade Beijing kali ini. Namun, polusi udara bisa membawa pesta olahraga multicabang musim dingin itu ke dalam kesulitan tersendiri," kata pernyataan terkini WHO.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/12/27/20300018/masih-ada-risiko-polusi-asap-di-olimpiade-musim-dingin-beijing-2022

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke