Di luar dugaan, Prawira yang tampil dengan dukungan puluhan ribu suporternya gagal meraih kemenangan. Prawira menyerah dengan skor 62-67.
Secara keseluruhan, Prawira sejatinya tampil cukup bagus. Hanya, mereka terlambat panas. Pada kuarter pertama dan kedua, Prawira menunjukkan performa inferior.
Hal tersebut mampu dimanfaatkan dengan baik oleh lawan untuk mendulang banyak poin. Pada akhir kuarter kedua, NSH Jakarta mampu unggul dengan marjin 24 angka, 15-39.
Baca juga: 6 Fakta Menarik Jelang Perhelatan IBL 2020
Memasuki kuarter ketiga dan keempat Prawira sejatinya mampu bangkit. Mereka bahkan sempat memperkecil ketertinggalan hingga dua angka.
Sayangnya, hal tersebut belum mampu membuat Prawira memenangi laga. Tim asal Bandung itu harus menyerah dengan skor 62-67.
Pelatih Prawira, Giedrius Zibenas, tampak kecewa dengan hasil yang diraih anak asuhnya. Menurut dia, anak asuhnya terlambat panas dan sulit untuk membalikkan keadaan.
"NSH layak untuk menang, dan saya akui kami terlambat untuk memperlihatkan permainan kami," kata Zibenas.
Lebih lanjut, pelatih yang akrab disapa Ghibbi itu menyoroti mentalitas bertanding anak asuhnya.
Sebab, dia melihat para pemainnya terkesan over confident saat tampil di depan pendukungnya sendiri.
"Mental tim ini belum terlihat bagus. Kami butuh berkembang. Kami harus bisa menunjukkan mentalitas dan karakter bermain seperti halnya musim lalu," kata dia.