Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aneka Peristiwa Jelang Final Piala Gubernur Jatim 2020, Diwarnai Kerusuhan dan Pemindahan

Pertandingan final Piala Gubernur Jatim 2020 antara Persebaya dan Persija digelar di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, pada Kamis (20/2/2020) pukul 15.30 WIB.

Bajul Ijo, julukan Persebaya, lolos ke final setelah mengalahkan seteru abadi mereka di kawasan Jawa Timur, Arema FC.

Adapun Macan Kemayoran, sebutan untuk Persija, melaju ke babak pamungkas setelah menyingkirkan wakil Jawa Timur lainnya, Madura United.

Piala Gubernur Jatim 2020 memang sekadar turnamen pramusim yang dijadikan ajang pemanasan jelang kompetisi Liga 1 2020.

Meski demikian, label turnamen pramusim tak membuat Piala Gubernur Jatim 2020 berlangsung landai.

Dalam turnamen ini, sejumlah pemain sukses menunjukkan performa impresif, contohnya striker Persija, Marko Simic, yang memuncaki daftar pencetak gol.

Di luar lapangan, salah satu yang cukup menghebohkan yakni kerusuhan oknum suporter jelang laga semifinal Persebaya vs Arema FC di Blitar, Jawa Timur, Selasa (18/2/2020).

Rentetan peristiwa yang terjadi, baik di dalam maupun luar lapangan, membuat Piala Gubernur Jatim 2020 layak dianggap sebagai turnamen pramusim yang "panas".

Berikut ini beberapa peristiwa yang terjadi jelang final Piala Gubernur Jatim 2020:

1. Tak ada penonton saat semifinal

Panitia pelaksana Piala Gubernur Jatim 2020 memutuskan dua laga semifinal yang mempertandingkan Persebaya vs Arema dan Persija vs Madura United tak boleh dihadiri penonton.

Keputusan itu tertulis dalam surat bernomor 094/B/PSSI-Jatim/UU/2020 dari Asprov PSSI Jatim kepada empat tim semifinalis.

Asprov PSSI Jatim selaku panitia pelaksana memutuskan hal ini setelah berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur demi alasan keamanan.

2. Kerusuhan suporter di Blitar, 7 motor dibakar

Jelang semifinal Piala Gubernur Jatim 2020, yakni laga Persebaya vs Arema FC, terjadi kerusuhan yang dilakukan oknum suporter dari kedua klub.

Kerusuhan terjadi pada Selasa (18/2/2020) di sekitar Stadion Supriyadi Kota Blitar, Jawa Timur, yang menjadi lokasi laga tersebut.

Padahal, panitia pelaksana dan pihak kepolisian sepakat bahwa laga itu tak boleh dihadiri suporter kedua tim yang dikenal kerap berseteru.

3. Pemindahan lokasi final

Semula, laga final rencananya akan digelar di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya yang merupakan kandang Persebaya.

Hal itu berdasarkan hasil koordinasi dengan Polda Jatim beberapa waktu lalu.

GBT dipilih karena Persebaya melaju ke final. Kalaupun Arema yang ke final, laga akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Namun, Asprov PSSI Jatim memutuskan lokasi final Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Laga tak jadi digelar di GBT karena stadion yang terletak di pinggiran kota Surabaya itu masih dalam proses renovasi.

4. Piala Gubernur Jatim 2020 dikritik

Bagi suporter Persebaya Surabaya, Bonek, Piala Gubernur Jatim 2020 dianggap sebagai ajang amatir.

Hal ini merujuk pada keputusan yang kurang kosisten dari panitia penyelenggara terkait perubahan lokasi pertandingan final Persebaya vs Persija.

Seperti diketahui, penyelenggara turnamen memutuskan untuk memindahkan pertandingan final Persebaya vs Persija dari GBT Surabaya, ke Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.

Pihak penyelenggara juga mengubah jam tayang dari yang awalnya dijadwalkan pukul 19.30 WIB menjadi 15.30 WIB.

Seringnya pihak panitia Piala Gubernur Jatim 2020 berganti keputusan mengundang banyak tanya dari Bonek.

https://www.kompas.com/sport/read/2020/02/20/092518667/aneka-peristiwa-jelang-final-piala-gubernur-jatim-2020-diwarnai-kerusuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke