Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gagasan Robert Rene Alberts untuk Mengembalikan Kejayaan Persib

BANDUNG, KOMPAS.com - Medio 2014 hingga 2015 menjadi era kejayaan Persib Bandung di pentas sepak bola Indonesia.

Tiga gelar juara berhasil diraih klub berjulukan Maung Bandung itu dalam tiga ajang berbeda; Liga Super Indonesia (LSI) 2014, Piala Walikota Padang 2015, dan Piala Presiden 2015.

Paling prestisius, tentunya gelar juara LSI 2014.

Pasalnya itu menjadi gelar besar pertama yang diraih Persib Bandung dalam 19 tahun terakhir.

Kali terakhir Maung Bandung menjadi juara di kompetisi liga adalah musim 1993-1994.

Setelah 2014, Persib kembali mengalami penurunan prestasi di kompetisi resmi.

Pencapaian terbaik Persib adalah menempati posisi empat besar di Liga 1 2018 (Peringkat ke-13 di Liga 1 2017 dan peringkat ke-6 di Liga 1 2019).

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, bertekad untuk mengembalikan kejayaan Maung Bandung di pentas sepak bola Indonesia pada Liga 1 2020.

Menurut Robert, Persib adalah tim besar dan selayaknya sebuah tim besar, target realistis yang harus dicanangkan Maung Bandung adalah juara.

Semua tim besar di seluruh dunia pun akan mematok target tinggi dalam setiap ajang yang mereka ikuti.

"Tim besar harus mematok target tinggi, kami klub besar jadi tentunya harus berani mematok target tinggi. Tim lain di dunia juga sama-sama punya target tinggi," kata Robert.

Pelatih berkebangsaan Belanda itu sadar kalau merealisasikan target sebagai juara bukanlah perkara mudah.

Pertarungan memperebutkan gelar juara di sepak bola Indonesia sangat sengit. Tidak jarang, penentuan gelar juara harus ditentukan hingga pekan terakhir kompetisi.

Saking sengitnya, Robert menyebut bahwa target juara tidak hanya dipatok kesebelasan besar, namun juga tim medioker.

Ia mengatakan kalau hal tersebut akan membuat atmosfer persaingan yang kompetitif.

Akan tetapi akan ada efek domino ditimbulkan.

Salah satunya pemecatan pelatih yang masif terjadi di sepak bola Indonesia. Menurut Robert angka pemecatan atau pergantian pelatih di Indonesia sangat luar biasa.

"Di Indonesia ada 18 klub yang berkompetisi dan 18 tim itu ingin menjadi juara. Sebanyak 15 pelatih dipecat musim lalu dan itu hal rutin di Indonesia, seakan menjadi rekor dunia soal pemecatan pelatih," terang Robert.

"Itu sesuatu yang harus menjadi pelajaran, kami harus lebih realistis dalam menentukan target tim," tegas dia.

Melihat ketatnya peta persaingan juara di Liga Indonesia, Robert sudah menyusun berbagai rencana.

Selain mematangkan persiapan Omid Nazari dkk pada masa pramusim, Robert pun berencana menggelar pertemuan dengan manajemen dan para pemain guna menyatukan visi dan misi mereka.

Pematangan persiapan tidak hanya fokus pada aspek teknis melainkan juga aspek non-teknis dalam misi meraih prestasi tertinggi.

Robert menganggap penyatuan visi dan misi semua pihak di tim Persib sangat penting dilakukan.

"Target kami akan sangat tinggi musim ini dan pemain serta manajemen akan duduk bersama untuk mencapainya. Di sepak bola profesional, orang-orang realistis soal apa yang ingin mereka capai," tutur Robert.

"Memang liga belum berjalan dan kami harus duduk bersama menentukan itu, tetapi Bandung dan Persib adalah tim besar dan kami harus berani mematok target tinggi," sambung dia.

https://www.kompas.com/sport/read/2020/01/24/214000567/gagasan-robert-rene-alberts-untuk-mengembalikan-kejayaan-persib

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke