Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Fiskal Ekspansif: Pengertian, Tujuan, dan Contoh

Kompas.com - 29/03/2024, 08:00 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam menghadapi tantangan ekonomi seperti resesi atau perlambatan pertumbuhan, pemerintah seringkali mengambil langkah-langkah untuk merangsang aktivitas ekonomi.

Salah satu instrumen kebijakan yang sering digunakan adalah kebijakan fiskal ekspansif. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang pengertian, tujuan, serta contoh penerapan kebijakan fiskal ekspansif dalam konteks kebijakan ekonomi suatu negara.

Pengertian kebijakan fiskal ekspansif

Kebijakan fiskal ekspansif merujuk pada upaya pemerintah dalam meningkatkan pengeluaran publik atau mengurangi beban pajak untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

Hal ini dilakukan dengan meningkatkan belanja pemerintah, menurunkan tarif pajak, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.

Menurut buku Economics for Dummies (2018) karya Sean Masaki Flynn, kebijakan fiskal ekspansif bertujuan untuk meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian, sehingga dapat membantu mengatasi resesi atau menstabilkan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: 7 Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter serta Contohnya

Berikut merupakan beberapa contoh kebijakan fiskal ekspansif:

  • Pengurangan tarif pajak
  • Penambahan belanja publik
  • Pengurangan tarif impor
  • Kredit subsidi

Tujuan kebijakan fiskal ekspansif

Terdapat beberapa tujuan diberlakukannya kebijakan fiskal ekspansif, berikut penjelasannya:

  • Mengatasi pengangguran

Salah satu tujuan utama kebijakan fiskal ekspansif adalah untuk mengurangi tingkat pengangguran dalam suatu negara.

Dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk proyek-proyek infrastruktur atau program-program ketenagakerjaan, diharapkan akan tercipta lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat.

Baca juga: Kebijakan Fiskal: Pengertian, Cara Kerja, dan Jenisnya

  • Mendorong pertumbuhan ekonomi

Kebijakan fiskal ekspansif bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah atau memberlakukan insentif pajak bagi perusahaan dan individu, diharapkan akan terjadi peningkatan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

  • Mengatasi deflasi atau stagnasi ekonomi

Kebijakan fiskal ekspansif juga bertujuan untuk mengatasi deflasi atau stagnasi ekonomi. Dengan merangsang aktivitas ekonomi melalui peningkatan belanja pemerintah atau pengurangan pajak, diharapkan akan terjadi peningkatan permintaan agregat yang dapat mengangkat ekonomi dari kondisi lesu.

Baca juga: Apa Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter?

Contoh impelentasi kebijakan fiskal ekspansif

Salah satu contoh nyata penerapan kebijakan fiskal ekspansif adalah paket stimulus ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintah Amerika Serikat pada masa krisis keuangan global tahun 2008.

Pemerintah AS meningkatkan belanja publik untuk proyek infrastruktur dan program sosial, serta memberlakukan potongan pajak bagi individu dan perusahaan. Langkah-langkah ini berhasil meredakan dampak resesi yang melanda ekonomi AS pada saat itu.

Dalam konteks lain, pemerintah Indonesia juga telah menerapkan kebijakan fiskal ekspansif untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

Salah satu contohnya adalah peningkatan belanja pemerintah untuk pembangunan infrastruktur, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor terkait.

 

Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com