KOMPAS.com - Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan kedudukan.
Jenis komunikasi ini berbeda dengan komunikasi vertikal yang terjadi di antara dua orang atau lebih dengan kedudukan yang berbeda.
Menurut Djoko Purwanto dalam buku Komunikasi Bisnis (2010), komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjadi di antara bagian-bagian yang sederajat.
Bentuk komunikasi ini sifatnya koordinatif. Sebab, di antara mereka yang terlibat memiliki kesamaan posisi.
Apa saja kelebihan dan kekurangan komunikasi horizontal?
Baca juga: Komunikasi Horizontal: Pengertian dan Contohnya
Dilansir dari situs The Business Communication, salah satu kelebihan komunikasi horizontal adalah terjadinya koordinasi.
Secara langsung maupun tidak, komunikasi horizontal memfasilitasi terjadinya koordinasi di antara beberapa departemen, sehingga mereka bisa mencapai tujuan akhir.
Kelebihan komunikasi horizontal adalah meminimalkan atau mengurangi tingkat kesalahpahaman.
Sering kali konflik dan kesalahpahaman terjadi dalam organisasi. Terkait hal ini, komunikasi horizontal membantu meminimalkan kesalahpahaman di antara beberapa pihak.
Jika dibandingkan dengan komunikasi vertikal, komunikasi horizontal cenderung bebas dari distorsi atau gangguan.
Baca juga: 4 Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Vertikal
Karenanya, komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan) dapat bertukar informasi secara langsung.
Terakhir, kelebihan komunikasi horizontal adalah menciptakan suasana dinamis di tempat kerja. Sehingga lingkungan kerjanya jauh lebih kondusif dan positif.
Kesimpulan, kelebihan komunikasi horizontal adalah:
Di balik kelebihannya, komunikasi horizontal tetap memiliki sejumlah kekurangan. Apa saja kekurangan komunikasi horizontal?
Salah satu kekurangan komunikasi horizontal adalah munculnya persaingan, karena kesamaan kedudukan atau jabatan.
Baca juga: Arus Komunikasi Horizontal dan Diagonal dalam Komunikasi Organisasi