Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Arti Real Count dan Quick Count beserta Perbedaannya

Kompas.com - 15/02/2024, 14:54 WIB
Retia Kartika Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Proses pemungutan suara atau Pemilu 2024 telah digelar pada Rabu, (14/02/2024).

Seperti diketahui, penghitungan suara di 38 provinsi di Indonesia dan di luar negeri dilakukan melalui metode quick count/hitung cepat dan real count.

Sesuai jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU), rekapitulasi hasil penghitungan suara (real count) akan dilakukan pada 15 Februari sampai 20 Maret 2024.

Lalu, apa pengertian dari quick count dan real count?

Baca juga: 4 Perbedaan PTPS dan KPPS dalam Pemilu

Quick count

Quick count atau hitung cepat adalah proses penghitungan suara yang dilakukan lembaga di luar KPU dengan menggunakan sampel hasil pemungutan suara dari sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah ditentukan.

Sejumlah lembaga survei di Indonesia yang biasa melakukan hitung cepat di Indonesia antara lain LSI Denny JA, Indo Barometer, Charta Politika, SMRC, Poltracking, dan Voxpol.

Adapun metode quick count ini memiliki kelemahan yaitu hasilnya bisa menjadi masalah (perhitungan meleset jauh) bagi masyarakat jika tidak dilakukan dengan metodologi yang tepat dan pengorganisasian relawan yang baik.

Penentuan sampel TPS akan mempertimbangkan adanya margin of error atau tingkat kesalahan yang bisa ditoleransi, yaitu di bawah 1 persen.

Baca juga: Apa Itu Arti Luber dalam Pemilu?

Adapun langkah pengambilan sampel untuk quick count atau hitung cepat yang dilakukan enumerator di lapangan adalah dengan cara mendata formulir model C di TPS yang hasilnya dilaporkan ke pusat data lembaga survei.

Quick count dapat menghasilkan hasil perhitungan suara dengan lebih cepat, setidaknya empat jam setelah perhitungan suara, masyarakat sudah dapat mengetahui pemenang pemilihan.

Meski hanya bersifat prediksi, namun apabila suara masuk sudah di atas 70 persen, lembaga survei biasanya sudah berani menyimpulkan siapa kandidat yang lebih unggul.

Hasil dari quick count atau hitung cepat ini bukan merupakan hasil resmi KPU sehingga tidak bisa digunakan sebagai dasar keputusan pemenang pemilu.

Baca juga: Apa Saja Penyelenggara Pemilu di Indonesia?

Real count

Dilansir dari jurnal Sistem Informasi Real Count Pemilihan Umum Berbasis Web (2021) oleh Ilham Wibowo dan Febi Eka Febriansyah, dijelaskan mengenai pengertian real count.

Real count merupakan sebuah proses pengumpulan informasi oleh ratusan relawan melalui pemantauan langsung saat pemungutan dan perhitungan suara di seluruh TPS yang ada.

Metodologi real count yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas keseluruhan proses pemilihan umum, untuk memverifikasi hasil resmi pemilihan umum, mengetahui hasil perhitungan suara di seluruh TPS secara akurat dan mencegah kecurangan dalam Pemilu.

Apabila seluruh suara sudah dihitung, maka hasil real count inilah yang digunakan sebagai dasar keputusan pemenang Pemilu.

Baca juga: 6 Syarat Untuk Menjadi Pemilih Pemilu, Apa Saja?

Bedanya quick count dan real count

Berikut beberapa perbedaan quick count dan real count, yaitu:

  • Quick count dilakukan oleh lembaga survey, sementara real count dilaksanakan oleh KPU.
  • Quick count bersifat prediksi, sementara real count menyajikan hasil suara yang riil.
  • Quick count menggunakan jumlah suara dari sampel TPS, sementara real count menghitung semua suara di seluruh TPS secara berjenjang.
  • Quick count dapat menyajikan hasil dengan lebih cepat, sementara real count membutuhkan waktu lebih lama.
  • Hasil quick count tidak dapat digunakan sebagai dasar putusan pemenang pemilu, sementara hasil real count akan digunakan untuk menentukan pemenang pemilu.

Itulah penjelasan mengenai pengertian quick count, real count, beserta perbedaannya.

Baca juga: Pengertian Pemilu, Tujuan, Asas, dan Prinsip

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com