Bentuk-bentuk signal antara lain penggunaan bahasa dan suara yang jelas, penampilan yang menarik, penguasaan bahasa tubuh dan panggung yang memadai, dan pemakaian waktu yang efektif.
Sementara itu, noise adalah segala sesuatu yang mengganggu pembicara sehingga membuat audiens gagal memahami apa yang disampaikan.
Signal yang ingin didengarkan menjadi terganggu karena adanya noise.
Bentuk-bentuk gangguan yang dapat terjadi dalam public speaking adalah pengeras suara yang terlalu keras sehingga mengganggu pendengaran, penggunaan bahasa yang tidak dipahami oleh audiens, dan lain-lain.
Baca juga: 12 Tips Memperdalam dan Memperlancar Public Speaking
Context atau konteks adalah lingkungan sekitar di mana public speaker berbicara.
Konteks terbagi menjadi empat bagian yaitu konteks fisik, psiko-sosial, temporal, dan kultural. Seorang public speaker harus memerhatikan keempat konteks tersebut di mana pun ia berbicara.
Berikut penjelasannya:
Konteks fisik adalah tempat dan posisi di mana public speaker akan berbicara. Misalnya, berada di atas panggung atau podium, di dalam ruangan atau luar ruangan, di hadapan ratusan orang atau ribuan orang.
Selain itu, pembicara juga perlu memperhatikan aspek fisik lainnya seperti peralatan pendukung, pengeras suara, tempat duduk, dan lain-lain.
Public speaker harus mampu mengenal latar belakang secara umum lingkup sosial para audiensnya.
Dengan begitu, akan terbangun suatu interaksi dan penerimaan dari para audiens.
Konteks temporal adalah waktu yang disediakan untuk public speaker.
Dengan memperhatikan alokasi waktu, maka pengemasan pesan akan lebih efektif dan efisien.
Konteks kultural berhubungan dengan kepercayaan yang dianut oleh publik, nilai-nilai yang berkembang dalam lingkup sosial mereka, perilaku gender, dan keterbukaan mereka akan pandangan luar.
Dengan memahami konteks kultural, maka seorang public speaker dapat menyiapkan bahan-bahan pendukung dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan penerimaan dan kebiasaan para pendengar.