Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elemen-elemen Public Speaking

Kompas.com - 02/12/2023, 04:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Bentuk-bentuk signal antara lain penggunaan bahasa dan suara yang jelas, penampilan yang menarik, penguasaan bahasa tubuh dan panggung yang memadai, dan pemakaian waktu yang efektif.

Sementara itu, noise adalah segala sesuatu yang mengganggu pembicara sehingga membuat audiens gagal memahami apa yang disampaikan.

Signal yang ingin didengarkan menjadi terganggu karena adanya noise.

Bentuk-bentuk gangguan yang dapat terjadi dalam public speaking adalah pengeras suara yang terlalu keras sehingga mengganggu pendengaran, penggunaan bahasa yang tidak dipahami oleh audiens, dan lain-lain.

Baca juga: 12 Tips Memperdalam dan Memperlancar Public Speaking

Context (tempat berbicara)

Context atau konteks adalah lingkungan sekitar di mana public speaker berbicara.

Konteks terbagi menjadi empat bagian yaitu konteks fisik, psiko-sosial, temporal, dan kultural. Seorang public speaker harus memerhatikan keempat konteks tersebut di mana pun ia berbicara.

Berikut penjelasannya:

  • Konteks fisik

Konteks fisik adalah tempat dan posisi di mana public speaker akan berbicara. Misalnya, berada di atas panggung atau podium, di dalam ruangan atau luar ruangan, di hadapan ratusan orang atau ribuan orang.

Selain itu, pembicara juga perlu memperhatikan aspek fisik lainnya seperti peralatan pendukung, pengeras suara, tempat duduk, dan lain-lain.

  • Konteks psiko-sosial

Public speaker harus mampu mengenal latar belakang secara umum lingkup sosial para audiensnya.

Dengan begitu, akan terbangun suatu interaksi dan penerimaan dari para audiens.

  • Konteks temporal

Konteks temporal adalah waktu yang disediakan untuk public speaker.

Dengan memperhatikan alokasi waktu, maka pengemasan pesan akan lebih efektif dan efisien.

  • Konteks kultural

Konteks kultural berhubungan dengan kepercayaan yang dianut oleh publik, nilai-nilai yang berkembang dalam lingkup sosial mereka, perilaku gender, dan keterbukaan mereka akan pandangan luar.

Dengan memahami konteks kultural, maka seorang public speaker dapat menyiapkan bahan-bahan pendukung dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan penerimaan dan kebiasaan para pendengar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com