KOMPAS.com – Bakteri adalah organisme yang termasuk ke dalam sel prokariotik dan bukan sel eukariotik. Namun, tahukah kamu mengapa bakteri termasuk sel prokariotik? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut!
Alasan mengapa bakteri termasuk sel prokariotik adalah:
Baca juga: Klasifikasi Bakteri
Dilansir dari Biology LibreTexts, bakteri adalah sel prokariotik yang tidak memiliki nukleus (inti sel) ataupun organel lain yang terikat membran.
Artinya, materi genetik (DNA) bakteri tidak tersimpan dalam inti sel yang diselubungi membran.
DNA bakteri ditemukan di bagian tengah sel prokariotiknya yang disebut sebagai nukleoid. DNA tersebut adalah DNA tunggal berbentuk sirkular yang menyatu dengan sitoplasma selnya.
Hal ini snagat membedakan bakteri dengan sel eukariotik yang DNA-nya tersimpan dalam inti sel dan dipisahkan dengan sitoplasma oleh membran inti.
Baca juga: Sitoplasma: Ciri-ciri dan Strukturnya
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ciri khas sel prokariotik adalah kurangnya organel intraseluler.
Seperti sel prokariotik, bakteri tidak memiliki organel sel seperti pada sel eukariotik.
Di mana sel bakteri hanya memiliki sitoplasma, materi genetik, ribosom, dan plasmid (molekul kecil DNA) di dalamnya.
Baca juga: Ribosom Bakteri: Pengertian, Struktur, dan Fungsinya
Alasan mengapa bakteri termasuk sel prokariotik selanjutnya adalah ukuran sel bakteri yang sangat kecil.
Dilansir dari Khan Academy, bakteri memiliki diameter sekitar 0,2 hingga 2 mikrometer, sedangkan satu sel eukariota memiliki ukuran sekitar 10 hingga 100 mikrometer.
Jika dibandingkan, bakteri yang termasuk sel prokariotik memiliki ukuran yang hampir sama dengan mitokondria dalam sel eukariotik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.