KOMPAS.com – Ketika kita mengalami luka pada permukaan tubuh, maka bagian tubuh itu akan mengeluarkan darah, pendarahan tersebut terjadi karena adanya pembuluh darah yang rusak.
Namun jangan khawatir, apabila luka itu ringan maka pendarahan akan berhenti dengan sendirinya.
Hal tersebut terjadi karena tubuh mempunyai kemampuan alami untuk menghentikan darah melalui proses pembekuan darah.
Pembekuan darah adalah mekanisme alami yang terjadi di dalam tubuh untuk memperbaiki pembuluh darah yang rusak akibat luka.
Proses pembekuan darah ini termasuk mekanisme yang sangat penting dalam tubuh, sebab proses ini berfungsi untuk mengatasi vascular injury dan mencegah terjadinya kehilangan darah berlebih akibat luka.
Baca juga: Darah Manusia: Fungsi, Sel, Plasma, dan Jenis Sirkulasinya
Pembekuan darah disebabkan oleh adanya luka luar pada permukaan bagian tubuh yang mengakibatkan rusak atau sobeknya pembuluh darah pada bagian tersebut.
Pembuluh darah yang rusak tersebut akan mengakibatkan keluarnya trombosit sehingga terjadi pendarahan.
Darah mengandung substansi yang berperan dalam proses pembekuan darah, komponen darah yang terlibat dalam proses pembekuan darah adalah trombosit.
Trombosit atau keping darah adalah bagian sel-sel darah yang berperan dalam proses pembekuan darah. Sel ini dibentuk secara khusus oleh sel punca hematopoietik yang berada di sumsum tulang merah.
Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah, di mana trombosit dapat memproduksi enzim trombokinase yang berfungsi dalam penutupan luka.
Baca juga: Ciri-ciri Keping Darah (Trombosit)
Selain trombosit, fibrinogen juga merupakan komponen darah yang terlibat dalam proses pembekuan darah.
Fibrinogen adalah suatu protein di dalam plasma darah yang dapat berubah menjadi fibrin dan menyebabkan terjadinya pembekuan darah ketika terluka.
Dilansir dari buku Sistem Peredaran Darah karya Heri Setiadi, rangkaian proses pembekuan darah meliputi:
Proses pembekuan darah terjadi apabila adanya luka yang mengakibatkan rusaknya pembuluh darah pada bagian permukaan tubuh.
Pada saat luka trombosit akan ikut keluar bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar sehingga menyebabkan pecahnya trombosit.