KOMPAS.com – Tubuh mendapatkan energi dari makanan. Namun, tidak semua energi langsung digunakan oleh tubuh. Energi yang dihasilkan dari makanan dapat disimpan dalam waktu yang lama di dalam tubuh dalam bentuk glikogen.
Apakah yang dimaksud dengan glikogen? Untuk memahaminya, simaklah penjelasan berikut ini!
Glikogen adalah energi yang disimpan dalam bentuk glukosa pada hewan dan manusia.
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, glikogen mirip dengan amilopektin dengan ikatan alfa asetal namun memiliki lebih banyak percabangan dan lebih banyak unit glukosa dibanding amilopektin.
Baca juga: Apa Fungsi Glukosa Hasil Fotosintesis bagi Tumbuhan?
Glikogen dibuat melalui proses glikogenesis ketika makanan memberikan lebih banyak glukosa daripada yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kelebihan glukosa tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, melainkan disimpan sebagai cadangan makanan.
Kelebihan glukosa tersebut kemudian akan disimpan sebagai glikogen di sel otot rangka dan juga otot hati.
Dilansir dari Physiopedia, pada otot rangka glikogen mengandung sekitar 50.000 unit glukosa.
Adapun, jumlah glikogen yang didimpan dalam sel hati lebih kecil daripada yang disimpan dalam otot rangka.
Baca juga: Otot: Jenis, Sistem kerja, dan Gangguannya
Energi yang disimpan dalam glikogen dapat digunakan ketika tubuh kekurangan sumber energi melalui glikogenolisis.
Glikogenolisis adalah proses diubahnya kembali glikogen menjadi glukosa yang merupakan sumber energi.
Dilansir dari Lumen Learning, glikogenolisis terjadi ketika glikogen dipecah oleh enzim glikogen fosforilase. Sehingga, glukosa dibebaskan dari glikogen.
Glukosa dari glikogen tersebut kemudian dapat dimetabolisme oleh tubuh dan digunakan sebagai sumber energi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.