Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Penyebab Berkurangnya Energi pada Piramida Energi

Kompas.com - 23/08/2023, 16:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Dalam piramida energi, jumlah energi terus berkurang seiring dengan naiknya tingkat trofik. Mengapa selalu terjadi penurunan energi pada setiap tingkat trofik? Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.

Faktor penyebab berkurangnya energi pada setiap tingkat trofik pada piramida energi adalah:

  • Hanya sejumlah makanan yang dikonsumsi
  • Sejumlah makanan tidak dapat dicerna dan dikeluarkan sebagai limbah
  • Hanya sebagian makanan yang dicerna
  • Hilang sebagai panas

Baca juga: Mengapa Piramida Energi Tidak Pernah Ditemukan dalam Keadaan Terbalik?

Hanya sejumlah makanan yang dikonsumsi

Dilansir dari Biology LibreTexts, energi yang hilang dalam piramida energi disebabkan oleh makanan yang hanya dicerna sebagian.

Artinya, makanan tidak dicerna secara lengkap sehingga energi yang didapatkannya juga menjadi berkurang.

Sebagai contoh, seekor singa yang memakan rusa. Singa tidak akan memakan seluruh bagian tubuh rusa, namun menyisakan banyak dari mangsanya tersebut.

Dalam sisa-sisa makanan tersebut terdapat energi yang akhirnya didekomposisi oleh pengurai dan tidak di transfer ke tingkat trofik yang lebih tinggi.

Baca juga: Rantai Makanan: Tingkat Trofik dan Jenisnya

Sejumlah makanan tidak dapat dicerna dan dikeluarkan sebagai limbah

Faktor penyebab berkurangnya energi pada setiap tingkat trofik pada piramida energi adalah sejumlah makanan yang tidak dapat dicerna.

Makanan yang tidak dapat dicerna membuat energi yang berada di dalamnya juga tidak ikut do transfer ke tingkat trofik selanjutnya.

Selain itu, makanan yang tidak dapat dicerna tersebut kerap dikeluarkan sebagai limbah yang sudah tidak bisa dikonsumsi makhluk hidup lainnya.

Baca juga: Jaring-jaring Makanan: Pengertian, Tingkat Trofik, dan Contohnya

Hanya sebagian makanan yang dicerna

Faktor penyebab berkurangnya energi pada setiap tingkat trofik pada piramida energi selanjutnya adalah hanya ada sebagian makanan yang disimpan sebagai biomassa.  

Dilansir dari National Geographic, hanya sekitar 10 persen dari energi yang dikonsumsi yang disimpan sebagai biomassa oleh organisme.

Artinya, hanya 10 persen dari total konsumsi energi yang diubah menjadi bagian tubuh makhluk hidup.

Sedangkan, sebagian besar energinya digunakan untuk bergerak, membuat panas tubuh, dan mempertahankan fungsi fisiologis.

Baca juga: Mengapa Piramida Energi Tidak Pernah Ditemukan dalam Keadaan Terbalik?

Hilang sebagai panas

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, senagian besar makanan yang dicerna berubah menjadi panas ketika di metabolisme.

Di mana energi tersebut berubah menjadi panas tubuh yang kemudian hilang ke lingkungan.

Sehingga, energi yang berubah menjadi panas tersebut tidak diteruskan ke tingkat trofik selanjutnya.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com