Pada usia 12 tahun, ia sudah bekerja sebagai pedagang asongan yang menjajakan barangnya di kereta api.
Sebagian dari uang hasil jualannya diberikan Edison kepada orangtuanya dan sisanya ia masukkan ke tabungan.
Sembari terus belajar dan bekerja, Edison kerap melakukan eksperimen sederhana di waktu-waktu luangnya.
Baca juga: Biografi James Prescott Joule, Penemu Rumus Hukum Kekekalan Energi
Dilansir dari buku Thomas Alva Edison (2007) oleh Nney Anggraeni, Thomas Alva Edison menemukan lampu pada tahun 1879.
Dua tahun setelahnya, bola lampu Edison dipasarkan.
Bola lampu masa itu cahayanya tidak secerah bola lampu moden.
Tapi penemuan tersebut merupakan kemajuan besar di dunia kelistrikan.
Bola lampu tersebut menggunakan filamen yang terbuat dari karbon tipis yang punya tahanan tinggi. Filamen akan menjadi panas dan mengeluarkan cahaya putih.
Jadi, listrik diubah menjadi panas pada filamen.
Baca juga: Biografi Edwin Hubble, Penemu Hukum Hubble
Untuk mengatasi agar filamen tidak terbakar maka bola lampu dibuat hampa udara melalui tonjolan kecil di ujung lampu.
Filamen yang berpijar dan menyatu dengan udara menyebabkan filamen terbakar.
Karena itu tonjolan kecil di bola lampu pada masa it berfungsi untuk membuat lampu menjadi hampa udara.
Jadi, bola lampu Edison terdiri dari kawat yang disambungkan listrik untuk membawa listrik dari atau ke filamen.
Filamen karbon yang terbuat dari bambu mengeluarkan cahaya pijar.
Tonjolan kecil di ujung lampu berfungsi untuk mengeluarkan udara, sehingga di sekitar filamen terjadi hampa udara.
Baca juga: Sosok Thomas Alva Edison, Penemu Lampu Pijar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.