Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemu dan Pengembang Elektron

Kompas.com - 21/02/2023, 21:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Penemu elektron yang paling banyak dikenal adalah Joseph John Thomson atau J.J Thomson. Namun berdasarkan beberapa catatan sejarah, J.J. Thomson melanjutkan eksperimen William Crookes.

Setelah dikembangkan oleh J.J Thomson, penemuan elektron terus dikembangkan. Jika dipilah, ada beberapa penemu yang berperan dalam perkembangan elektron antara lain:

Johann William Hittorf dan Eugen Goldstein

Penemuan awal elektron dimulai ketika seorang fisikawan Jerman sedang mengerjakannya. Ditemukan pada tahun 1869 dalam bentuk pancaran cahaya dari katoda. Emisi cahaya akan meningkat seiring dengan penurunan tekanan gas.

Fisikawan bernama Johann William Hittorf, ia lahir pada 27 Maret 1824 di Bonn, Jerman. Ia meninggal pada tanggal 28 November 1914. Seorang Fisikawan Jerman Eugen Goldstein menunjukkan bahwa sinar pancaran ini menghasilkan bayangnya, dan ia menamakannya sinar katode.

Baca juga: Konfigurasi Elektron Gas Mulia

William Crookes

William Crookes lahir di Inggris pada tahun 1832 di Inggris. Dia adalah seorang ahli fisika dan kimia. Setelah munculnya sinar katoda, pada tahun 1870, William Crookes melakukan eksperimen untuk membuat tabung sinar katoda vakum pertama.

Melalui tabung yang dibangunnya, William Crookes menunjukkan penampakan sinar cahaya tampak dari dalam tabung dan sinar ini membawa energi dan bergerak dari katoda ke anoda.

Bahkan, dia bisa menggunakan medan magnet yang digunakan untuk menekuk jari-jari. Dengan demikian, ia mampu menunjukkan bahwa sinar tampak membawa muatan negatif.

Dengan demikian, ia menyatakan bahwa sinar katoda adalah partikel bermuatan negatif yang ada di semua materi dan memiliki massa. Kemudian pada tahun 1879, William Crookes menamai penemuannya, bahan radian.

J.J Thomson bersama John S. Townsend dan HA Wilson

J.J Thomson bersama teman eksperimennya, John S. Townsend dan HA Wilson melakukan eksperimen untuk mengembangkan tabung sinar katoda yang ditemukan oleh William Crookes.

J.J Thomson dan dua rekannya tidak hanya mengembangkan tabung sinar katoda, tetapi juga ingin menunjukkan bahwa sinar katoda adalah partikel baru.

Mereka kemudian melakukan tiga uji eksperimental pada efek medan magnet dan listrik dalam tabung sinar katoda.

Baca juga: Sifat-Sifat Elektron: Partikel Elementer Bermuatan Negatif

Sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan. JJ Thomson menyimpulkan bahwa sinar katoda adalah salah satu partikel yang menyusun atom dengan muatan negatif.

Setelah penemuan J.J. Thomson berhasil, seorang fisikawan Irlandia bernama George F. Fitzgerald menamai partikel yang ditemukan itu, elektron.

Elektron bermuatan negatif inilah yang kita kenal sekarang, terutama dalam proses pembentukan atom atau partikel subatom.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com