Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Loss: Pengertian dan Ciri-cirinya

Kompas.com - 14/07/2023, 09:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.comTanah loss sebagai tanah hasil endapan yang cukup subur merupakan hasil sedimentasi aeolis.

Adapun yang dimaksud sedimentasi aeolis, yakni sedimentasi angin yang mengangkut beberapa materi dari satu ke tempat lainnya, sehingga terjadi pengendapan.

Apa itu tanah loss?

Pengertian tanah loss

Menurut Mulyadi dalam buku Bentuk-bentuk Muka Bumi (2020), tanah loss adalah tanah yang berasal dari endapan debu halus.

Seperti yang disebutkan di atas, tanah loss terbentuk karena pengaruh sedimentasi aeolis atau angin yang mengendap.

Dikutip dari Buku Pintar Bimbel (2015) karya Budi Lintang, pengertian tanah los adalah tanah dari debu gurun pasir yang terbawa angin.

Baca juga: 6 Lapisan Horizon Tanah dan Penjelasannya

Ketika angin berhembus, beberapa material, seperti pasir dan debu akan ikut terbawa. Akibatnya material ini menumpuk dan membentuk tanah loss.

Jika disimpulkan, pengertian tanah loss adalah tanah yang terbentuk dari hasil endapan sedimentasi angin atau aeolis.

Atau tanah loss adalah tanah yang terbentuk dari debu gurun pasir yang terbawa angin.

Ciri-ciri tanah loss

Selain tanah loss, hasil endapan sedimentasi angin lainnya ialah bukit pasir atau sand dunes

Dilansir dari situs Encyclopaedia Britannica, sand dunes adalah akumulasi butiran pasir yang membentuk gundukan karena terbawa angin.

Apa sajakah ciri-ciri tanah loss?

Baca juga: Tanah Andosol: Pengertian dan Ciri-cirinya

Ciri-ciri tanah loss adalah:

  • Tanahnya berbentuk butiran pasir dan debu, namun cukup padat
  • Terbentuk karena hasil endapan sedimentasi angin
  • Cukup subur bila ditanami tumbuhan selama pengairannya baik
  • Bisa digunakan untuk pertanian jika pengolahannya benar
  • Umumnya tanah ini dijumpai di wilayah beriklim kering, misal di dekat gurun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com