Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polimer: Sejarah, Pengertian, Jenis, Sifat, dan Contohnya

Kompas.com - 07/07/2023, 20:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap hari kita berinteraksi dengan polimer.

Benda-benda yang merupakan polimer seperti, pakaian, kaus kaki, sandal, atau sepatu. Bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari juga merupakan polimer.

Baca juga: Perbedaan antara Polimer Adisi dan Polimer Kondensasi

Pengertian polimer

Dikutip dari buku Kimia SMA/MA (2010) oleh Suyatno, polimer adalah golongan bahan kimia penting dalam kehidupan sehari-hari.

Polimer juga dikenal sebagai gabungan dari monomer-monomer.

Selain itu, polimer merupakan senyawa molekul yang ciri-cirinya adalah memiliki massa molar yang tinggi, mulai dari ribuan hingga jutaan gram, dan terbuat dari banyak unit berulang.

Baca juga: Contoh Polimer Sintetis

Sejarah polimer

Dilansir dari buku Cerdas Belajar Kimia (2007) oleh Nana Sutresna, polimer berasal dari Bahasa Yunani, yaitu poly yang berarti banyak dan meros yang berarti unit atau bagian.

Kimia polimer mulai berkembang pada tahun 1920-an yaitu dengan adanya penyelidikan terhadap perilaku yang membingungkan dari bahan-bahan tertentu, seperti kayu, gelatin, kapas, dan karet.

Sebagai contoh, ketika karet yang rumus empirisnya adalah C5H8, dilarutkan dalam pelarut organik, larutannya menunjukkan beberapa sifat tak lazim, misalnya kekentalan tinggi, tekanan osmotik rendah, dan penurunan titik beku sangat kecil.

Baca juga: Contoh Polimer yang Digunakan dalam Rumah Tangga

Pengamatan ini adalah indikasi yang kuat tentang adanya zat terlarut tang massa molarnya sangat tinggi, namun kimiawan pada waktu itu belum siap menerima gagasan adanya molekul sebesar itu.

Malahan, mereka mempostulatkan bahwa material seperti karet terdiri atas agregat unit-unit molekul kecil seperti C5H8 atau C10H16, yang terikat bersama oleh gaya antarmolekul.

Konsep yang salah ini bertahan selama bertahun-tahun, sampai seorang kimiawan Jerman Hermann Staudinger dengan jelas menunjukkan bahwa apa yang disebut sebagai agregat tersebut pada kenyataannya adalah molekul yang sangat besar, di mana masing-masing mengandung ribuan atom yang terikat bersama oleh ikatan kovalen.

Jadi, senyawa polimer adalah senyawa yang besar dan terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah yang besar dan terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah unit-unit molekul yang kecil.

Baca juga: Monomer: Komponen Penyusun Polimer

Contoh polimer

Yang termasuk polimer alami ialah protein, asam nukleat, selulosa (polisakarida), dan karet (poliisoprena).

Sementara, untuk polimer sintetik adalah senyawa organik.

Contoh senyawa polimer, antara lain:

  • Karbohidrat
  • Protein
  • Lemak
  • Karet alam
  • Plastik
  • Polietilena (PE)
  • Polipropilena (PP)
  • Polietilin tereftalat (PET)
  • Polivinil klorida (PVC)
  • Polistirena (PS)
  • Teflon
  • Nilon
  • Dacron
  • Lucite
  • Plexiglas

Baca juga: Polimer Alam: Pengertian dan Contohnya

Sifat-sifat polimer

Sifat-sifat polimer terbagi menjadi dua yakni fisis dan kimia. Berikut penjelasannya:

Sifat fisis polimer:

Berikut sifat-sifat fisis polimer:

  • Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada sygy rendah dengan biaya yang murah
  • Ringan, rasio bobot/volumenya kecil
  • Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif
  • Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik
  • Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya elastis dan plastis
  • Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi

Baca juga: Polimer Karet Alam: Pengertidan dan Polimerisasinya

Sifat kimia polimer

Berikut sifat-sifat kimia polimer:

  • Semakin panjang rantai polimer maka kekuatan dan titik leleh senyawanya semakin tinggi
  • Semakin besar gaya antarmolekul pada rantai polimernya maka senyawa polimer akan semakin kuat dan semakin sulit leleh
  • Rantai polimer yang memiliki cabang banyak akan memiliki daya regang rendah dan mudahnya meleleh
  • Ikatan silang antarmolekul menyebabkan jaringan menjadi kaku sehingga bahan polimer menjadi keras, tetapi rapuh. Semakin banyak ikatan silang yang dimiliki oleh polimer maka akan semakin mudah patah

Itulah penjelasan mengenai pengertian polimer, sejarah polimer, contoh polimer, dan sifat-sifat polimer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com