KOMPAS.com - Setiap hari kita berinteraksi dengan polimer.
Benda-benda yang merupakan polimer seperti, pakaian, kaus kaki, sandal, atau sepatu. Bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari juga merupakan polimer.
Baca juga: Perbedaan antara Polimer Adisi dan Polimer Kondensasi
Dikutip dari buku Kimia SMA/MA (2010) oleh Suyatno, polimer adalah golongan bahan kimia penting dalam kehidupan sehari-hari.
Polimer juga dikenal sebagai gabungan dari monomer-monomer.
Selain itu, polimer merupakan senyawa molekul yang ciri-cirinya adalah memiliki massa molar yang tinggi, mulai dari ribuan hingga jutaan gram, dan terbuat dari banyak unit berulang.
Baca juga: Contoh Polimer Sintetis
Dilansir dari buku Cerdas Belajar Kimia (2007) oleh Nana Sutresna, polimer berasal dari Bahasa Yunani, yaitu poly yang berarti banyak dan meros yang berarti unit atau bagian.
Kimia polimer mulai berkembang pada tahun 1920-an yaitu dengan adanya penyelidikan terhadap perilaku yang membingungkan dari bahan-bahan tertentu, seperti kayu, gelatin, kapas, dan karet.
Sebagai contoh, ketika karet yang rumus empirisnya adalah C5H8, dilarutkan dalam pelarut organik, larutannya menunjukkan beberapa sifat tak lazim, misalnya kekentalan tinggi, tekanan osmotik rendah, dan penurunan titik beku sangat kecil.
Baca juga: Contoh Polimer yang Digunakan dalam Rumah Tangga
Pengamatan ini adalah indikasi yang kuat tentang adanya zat terlarut tang massa molarnya sangat tinggi, namun kimiawan pada waktu itu belum siap menerima gagasan adanya molekul sebesar itu.
Malahan, mereka mempostulatkan bahwa material seperti karet terdiri atas agregat unit-unit molekul kecil seperti C5H8 atau C10H16, yang terikat bersama oleh gaya antarmolekul.
Konsep yang salah ini bertahan selama bertahun-tahun, sampai seorang kimiawan Jerman Hermann Staudinger dengan jelas menunjukkan bahwa apa yang disebut sebagai agregat tersebut pada kenyataannya adalah molekul yang sangat besar, di mana masing-masing mengandung ribuan atom yang terikat bersama oleh ikatan kovalen.
Jadi, senyawa polimer adalah senyawa yang besar dan terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah yang besar dan terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah unit-unit molekul yang kecil.
Baca juga: Monomer: Komponen Penyusun Polimer
Yang termasuk polimer alami ialah protein, asam nukleat, selulosa (polisakarida), dan karet (poliisoprena).
Sementara, untuk polimer sintetik adalah senyawa organik.
Contoh senyawa polimer, antara lain:
Baca juga: Polimer Alam: Pengertian dan Contohnya
Sifat-sifat polimer terbagi menjadi dua yakni fisis dan kimia. Berikut penjelasannya:
Berikut sifat-sifat fisis polimer:
Baca juga: Polimer Karet Alam: Pengertidan dan Polimerisasinya
Berikut sifat-sifat kimia polimer:
Itulah penjelasan mengenai pengertian polimer, sejarah polimer, contoh polimer, dan sifat-sifat polimer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.