Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Jika Kutub Magnet Didekatkan dengan Besi dan Emas?

Kompas.com - 03/06/2023, 21:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Magnet dapat menarik benda logam (besi dan baja) yang berada di sekitarnya. 

Magnet dapat dibedakan menjadi dua, yaitu magnet alam dan magnet buatan.

Dilansir dari buku Master Kisi-kisi USBN SD/MI 2019 (2018) oleh Baidha Azra, magnet alam adalah magnet yang terjadi secara alami, contohnya magnet bumi.

Magnet buatan adalah magnet yang sengaja dibuat oleh manusia, contohnya magnet batang, tabung, jarum, silinder, huruf U, dan magnet tapal kuda.

Baca juga: 5 Contoh Hewan yang Memanfaatkan Medan Magnet pada Proses Migrasi

Benda dan sifat kemagnetannya

Berdasarkan sifat kemagnatennya, benda dapat digolongkan menjadi dua macam, yakni:

Benda magnetik (feromagnetik)

Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet dengan cukup kuat.

Contoh benda magnetik adalah besi, nikel, kobalt, dan baja.

Benda bukan magnetik

Benda bukan magnetik, terbagi menjadi dua jenis, yakni:

  • Benda yang sedikit dapat ditarik oleh magnet kuat disebut paramagnetik, contohnya: platina, tembagam dan aluminium
  • Benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet kuat disebut diamagnetik, contoh: bismut, seng, dan emas

Baca juga: 3 Contoh Produk Teknologi yang Menggunakan Magnet

Cara membuat magnet

Magnet dapat dibuat dari baja dan besi. Cara membuat magnet dibagi menjadi tiga, yaitu induksi, menggosok, dan dialiri listrik.

Berikut penjelasan dari masing-masing perlakuannya:

Induksi

Cara membuat magnet dengan induksi adalah dengan menempelkan benda yang terbuat dari logam (besi dan baja) dengan magnet.

Benda tersebut akan memiliki sifat magnet yang sementara. Jika magnet dilepas, maka sifat kemagnetan akan hilang.

Baca juga: 3 Cara Membuat Magnet

Menggosok

Batangan besi atau baja dapat mempunyai sifat magnet jika digosokkan ke magnet.

Baja memiliki sifat kemagnetan yang sangat besar daripada besi. Semaki lama digosokkan, maka sifat kemagnetan akan bertahan lama.

Sifat magnet dapat berkurang atau hilang jika jatuh, diguncang kuat, dan dipukul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com