KOMPAS.com - Senyawa biner merupakan senyawa kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri atas unsur logam dan bukan logam atau keduanya terdiri atas unsur bukan logam.
Jika unsur pertamanya adalah logam dan unsur lainnya adalah nonlogam, maka senyawa biner tersebut umumnya berbentuk ionik. Untuk lebih jelasnya mengenai aturan penamaan senyawa biner, simak penjelasan di bawah ini!
Tata nama senyawa biner terbagi menjadi:
Baca juga: Senyawa Biner: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Nama unsur bukan logam yang kelelektronegatifannya lebih rendah disebutkan lebih dahulu kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang lain dan diakhiri dengan akhiran -ida.
Senyawa yang terbentuk antara unsur nonlogam dan nonlogam merupakan senyawa yang berikatan kovalen.
Jumlah atom yang dimiliki oleh senyawa biner disebutkan dengan cara memberi awalan bahasa Latin sebagai berikut:
Baca juga: Sifat-sifat Senyawa Kimia
Awalan bahasa Latin mono tidak diletakkan pada nama unsur nonlogam yang pertama, melainkan pada unsur nonlogam kedua.
Awalan bahasa Latin dari nama logam pertama disebutkan mulai dari yang berjumlah 2 dan seterusnya.
Contoh:
Baca juga: Logam: Pengertian, Unsur, Sifat, dan Klasifikasinya
Nama unsur logam disebutkan lebih dahulu kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang diakhiri dengan akhiran-ida.
Contoh:
NaCI= Natrium klorida
MgBr2= Magnesium bromida
Baca juga: Ciri-ciri Senyawa Ionik
Senyawa ionik walaupun tersusun atas ion positif dan negatif, tetapi secara keseluruhan bersifat netral, sehingga muatan totalnya adalah nol.
Ini berarti satu Na+ akan bergabung dengan satu Cl- dalam NaCl. Kemudian satu Mg2+ bergabung dengan dua Br- dalam MgBr2.