KOMPAS.com – Tempe adalah salah satu jenis makanan hasil bioteknologi konvensional yang terkenal akan cita rasa yang unik juga kandungan nutrisi yang tinggi. Tempe dibuat dengan bantuan mikroorganisme berupa jamur. Apa jamur yang digunakan untuk pembuatan tempe?
Jamur yang digunakan untuk pembuatan tempe adalah Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae. Keduanya berasal dari genus Rhizopus.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Rhizopus adalah genus dari 10 spesies jamur berfilamen dalam ordo Mucorales.
Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae bersifat saprofit atau memakan dan menguraikan organisme mati tanpa bersifat patogen (menyebabkan penyakit).
Baca juga: Bagaimana Cara Hidup Jamur?
Tempe terbuat dari kacang kedelai yang telah dimasak terlebih dahulu, lalu ditambahkan jamur atau kapang Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae.
Jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae kemudian akan melakukan fermentasi aerobik (tanpa oksigen) yang bebas garam.
Kedua jamur tersebut kamudian akan menghasilkan miselium (tubuh jamur multiseluler yang terbentuk dari kumpulan hifa).
Dilansir dari The Fungal Kingdom Evergreen Stata College, miselium jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae menembus beberapalapisan ke dalam kotiledon kedelai, menjelajah sel, dan melarutkannya dengan aktivitas enzim ekstraseluler.
Baca juga: Hifa Jamur Multiseluler: Pengertian dan Jenisnya
Fermentasi tersebut kemudian akan mengikat kedelai dan menghasilkan tempe yang padat juga berwarna putih.
Pada tempe dapat terlihat bintik-bintik abu atau coklat. Bintik tersebut menandakan adanya spora jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.