KOMPAS.com - Dalam menentukan penarikan kesimpulan dari premis-premis yang diberikan, ada tiga prinsip.
Dikutip dari Buku TOP No 1 UN SMA/MA IPA 2016 (2015) oleh Tim Guru Indonesia, tiga prinsip dalam penarikan kesimpulan, yakni:
Premis 1: p → q
Premis 2: p
--------------
Konklusi: q
Baca juga: Modus Ponens, Modus Tollens, dan Silogisme dalam Inferensi Logika
Premis 1: p → q
Premis 2: ~q
---------------
Konklusi: ~p
Premis 1: p → q
Premis 2: q → r
----------------
Konklusi: p → r
Baca juga: Silogisme Hipotetik dalam Logika Matematika
Diketahui premis-premis sebagai berikut:
Premis 1: Jika hari ini hujan maka saya tidak pergi.
Premis 2: Jika saya tidak pergi maka saya menonton sepak bola.
Kesimpulan yang sah dari kedua premis di atas adalah ....
A. Jika hujan maka saya tidak jadi nonton sepak bola.
B. Jika hari ini hujan maka saya nonton sepak bola.
C. Hari hujan dan sata nonton sepak bola.
D. Saya tidak nonton sepak bola atau hari tidak hujan.
Misal:
p = hari hujan
q = saya tidak pergi
r = saya menonton sepak bola
Maka:
Premis 1: p → q
Premis 2: q → r
-----------------
Konklusi: p → r (prinsip silogisme)
Jadi, kesimpulan dari kedua premis di atas adalah "Jika hari hujan maka saya menonton sepak bola". Jawaban (B).
Baca juga: Modus Ponens: Aturan dan Tabel Kebenarannya
Diberikan premis-premis:
(1) Jika Ani rajin dan pandai maka ia lulus ujian
(2) Ani tidak lulus ujian
Kesimpulan yang sah dari kedua premis tersebut adalah ....
A. Ani tidak rajin atau tidak pandai
B. Ani rajin atau tidak pandai
C. Ani rajin dan tidak pandai
D. Ani tidak rajin dan tidak pandai
Misal:
p = Ani rajin
q = Ani pandai
r = Ani lulus ujian
Jadi, kesimpulannya "Ani tidak rajin atau tidak pandai". Jawaban (A).
Baca juga: Modus Tollens: Aturan dan Tabel Kebenarannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.