Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Mengolah sampah menjadi kompos dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari skala kecil dengan peralatan sederhana sampai skala besar yang menggunakan mesin produksi.
Proses pembuatan kompos memerlukan lahan yang relatif luas untuk proses penempatan pertama dan proses pembalikan.
Persyaratan kompos menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 19-7030-2004) sebagai berikut:
Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Proses Pembentukan Kompos
Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia.
Kelebihan tersebut antara lain hasil panen lebih tahan disimpan, lebih besar buahnya, lebih segar, dan lebih enak.
Selain itu, kompos juga lebih ramah lingkungan dan penggunaannya dalam jangka panjang tidak merugikan lingkungan.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek, di antaranya:
Dari aspek lingkungan, manfaat kompos yaitu:
Ditinjau dari aspek ekonomi, manfaat kompos adalah:
Baca juga: Begini Cara Membuat Kompos Rumah Tangga
Manfaat kmpos dari aspek tanah atau tanaman, sebagai berikut:
Tempat pengomposan tergantung kondisi serta luas lahan yang dapat disiapkan. Dengan demikian, bentuk tempat pengomposan dapat bermacam-macam, antara lain:
Berbentuk lubang dengan ukuran 100 x 75 x 50 cm atau 2.5x11 meter, bisa lebih, bisa juga kurang, tergantung ketersediaan lahan yang dapat digunakan sebagai tempat pembuatan kompos, serta banyaknya bahan baku yang akan diproses.
Kelebihan tempat pengomposan yang berbentuk lubang adalah mudah dibuat. Selain itu, bahan baku yang akan diproses tinggal dijatuhkan ke dalamnya.
Namun, kekurangan dari tempat berbentuk lubang ini adalah jika musim hujan akan mudah tergenang air sehingga proses pengomposan akan terhambat dan bahan sukar untuk dicampurkan sampai merata.
Baca juga: Klasifikasi Pupuk dan Manfaatnya