Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Fonem, Morfem, Kata, dan Frasa beserta Contohnya

Kompas.com - 22/03/2023, 06:15 WIB
Desi Selvia Ningrum,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS. com - Bahasa memiliki beberapa komponen penting yang digunakan dalam pembentukan makna dan struktur kalimat. 

Dalam bahasa terdapat fonem, morfem, kata, dan frasa. Berikut pengertiannya masing-masing dalam bahasa, yaitu: 

Fonem

Fonem adalah bunyi terkecil yang dapat membedakan arti, sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. 

Contohnya dalam kata jahit dan jahat, yang membedakan dari kata tersebut yaitu bunyi /i/ yang dilambangkan huruf i dan bunyi /a/ yang dilambangkan huruf a.

Bunyi /i/ dan bunyi /a/ disebut juga dengan fonem.

Jadi dapat disimpulkan fonem itu bukan huruf, tetapi fonem adalah bunyi dari huruf, dan huruf adalah lambang dari bunyi. 

Baca juga: Pengertian dan Macam-Macam Frasa

Morfem

Morfem merupakan unit terkecil dari sebuah kata yang memiliki makna. Setiap kata terdiri dari satu atau lebih morfem.

Morfem dapat berupa kata dasar (atau stem), yaitu bentuk dasar dari sebuah kata, atau afiks (awalan, sisipan, atau akhiran), yaitu bentuk yang ditambahkan pada kata dasar untuk membentuk kata baru dengan makna yang berbeda (misalnya -an, -lah, -kah, -bawa).

Berikut adalah beberapa contoh morfem dalam bahasa Indonesia:

  • "Buku" terdiri dari satu morfem, yaitu "buku" sebagai kata dasar.
  • "Membaca" terdiri dari dua morfem, yaitu "baca" sebagai kata dasar dan "me-" sebagai awalan pembentuk kata kerja.
  • "Pengarang" terdiri dari dua morfem, yaitu "karang" sebagai kata dasar dan "peng-" sebagai awalan pembentuk kata benda yang menunjukkan pelaku atau pengarah.
  • "Belajar" terdiri dari dua morfem, yaitu "ajar" sebagai kata dasar dan "be-" sebagai awalan pembentuk kata kerja yang menunjukkan aktivitas yang sedang dilakukan.
  • "Kepala" terdiri dari dua morfem, yaitu "ke-" sebagai awalan pembentuk kata benda yang menunjukkan kepemilikan atau keterkaitan, dan "pala" sebagai kata dasar.

Baca juga: Frasa: Pengertian dan Kedudukannya dalam Kalimat

Menurut bentuk dan maknanya, morfem dibedakan menjadi dua macam yaitu morfem bebas dan terikat. Berikut penjelasannya:

Morfem bebas

Morfem bebas yaitu morfem yang berdiri sendiri dari segi makna tanpa harus dihubungkan dengan morfem yang lain. Semua kata dasar tergolong sebagai morfem bebas.

Contohnya, dalam bahasa Indonesia, kata "rumah" adalah morfem bebas karena dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kata yang memiliki makna sendiri.

Kata "rumah" juga dapat digunakan dalam berbagai macam kalimat dengan makna yang jelas dan terpadu, seperti "saya tinggal di rumah besar" atau "rumah sakit itu terletak di pinggir kota".

Morfem terikat

Morfem terikat yaitu morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dari segi makna. Makna morfem terikat ini baru jelas setelah dihubungkan dengan morfem yang lain.

Semua imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta kom- binasi awalan dan akhiran) tergolong morfem terikat (termasuk partikel). Misalnya, me, ber-, di-, -an, dan lah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com