Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Koloid adalah hasil dari campuran dua zat. Hal itu menyebabkan koloid memiliki sifat sendiri yang berbeda dari pembentuknya, yaitu:
Sifat pertama dari koloid adalah Efek Tyndall yang menyatakan bahwa partikel koloid dapat menghamburkan cahaya.
Kalau kamu penasaran bagaimana maksudnya, coba ambil dua gelas. Gelas pertama isi dengan air, lalu gelas yang kedua isi dengan susu.
Setelah itu, ambil hp kamu kemudian nyalakan flash-nya dan arahkan cahaya dari hp ke gelas pertama serta yang kedua.
Lihat perbedaannya, harusnya cahaya yang diarahkan ke gelas pertama tidak akan bisa terlihat. Sedangkan di gelas yang kedua bisa terlihat jejaknya.
Mengapa bisa begitu? Jawabannya karena cahaya yang diarahkan ke air yang merupakan larutan, kemudian diteruskan oleh air jadi tidak bisa dilihat. Namun, cahaya yang diarahkan ke susu (koloid) akan dihamburkan jadi jejaknya terlihat.
Baca juga: Jenis Koloid, Sifat, dan Contohnya
Sekitar tahun 1827-an, Robert Brown yang berprofesi sebagai botanis, berhasil mengamati pergerakan partikel koloid.
Menurut hasil pengamatannya, secara mikroskopis partikel koloid bergerak secara acak dengan jalur yang zig-zag ketika berada dalam medium pendispersi. Gerakan ini diakibatkan oleh tumbukan antara partikel koloid dengan medium pendispersi.
Adsorpsi adalah sebutan untuk peristiwa menempelnya ion ke permukaan koloid karena partikel koloid memiliki kemampuan untuk menarik partikel-partikel yang kecil. Dan kemampuan ini muncul akibat tegangan permukaan koloid yang cukup tinggi.
Menariknya, saat partikel koloid mengadsorpsi ion dengan muatan positif, maka koloidnya ikut bermuatan positif.
Sebaliknya, jika yang di adsorpsi adalah ion bermuatan negatif, maka koloidnya jadi bermuatan negatif. Selain ion, partikel koloid juga bisa menyerap muatan listrik statis.
Sifat adsorpsi bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari karena dimanfaatkan dalam beberapa hal.
Seperti dalam pembuatan silika dan aluminium gel, masker polusi, pembuatan obat-obatan, masker gas arang, pemurnian air menggunakan tawas, atau jendela berkabut.
Koagulasi koloid merupakan proses penggumpalan partikel koloid. Jika koloid bermuatan dihubungkan dengan muatan yang sama jenisnya maka mereka akan tolak menolak dan tidak menggumpal.