Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Ekspor 

Kompas.com - 02/02/2023, 22:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Promosi dagang tersebut dilakukan oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah. Pemerintah dapat menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri. 

Contohnya, kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC), yang mengusahakan agar produk-produk Indonesia dikenal di luar negeri.

Pemerintah telah mengusahakan membuat berbagai kebijakan terkait dengan ekspor untuk mendorong berkembangnya produsen dalam negeri. 

Akan tetapi, pada pelaksanaannya, terdapat pula beberapa hal yang dapat memengaruhi lancar atau tidaknya perkembangan ekspor suatu negara.

Baca juga: Ekspor dan Impor: Pengertian, Tujuan, dan Contoh Komoditasnya

Kebijakan ekspor pemerintah Indonesia 

Dilansir dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, ada tiga kebijakan pemerintah untuk mendorong ekspor dalam jangka pendek, yaitu: 

  • Pemilihan komoditas ekspor unggulan 

Mementukan sektor atau komoditass unggulan yang berorientasi ekspor, seperti: 

    1. Sektor prioritas ekspor, seperti industri makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, elektronika, otomotif, dan kimia. 
    2. Sektor non-prioritas seperti, industri perikanan, permesinan umum, dan lain-lain (produk kayu, karet, dan furniture). 
  • Simplikasi prosedural untuk menekan biaya dan waktu

Hal ini dapat dilakukan dengan cara: 

    1. Mengurangi Komoditi yang Wajib Laporan Surveyor(LS)
    2. Mengurangi Lartas Eksporlainnya (ET, TPP, SPE)
    3. Memfasilitasi penerbitan Certificate of Origin/SKA(tidak perlu legalisasi Kementerian Luar Negeri
    4. Efisiensi logistik(sistem DO online, relaksasi prosedur ekspor otomotif, dan otomotif center)

Baca juga: Kaitan antara Globalisasi, Ekspor, dan Impor dengan Pasar Bebas

  • Diplomasi ekonomi dan peningkatan akses pasar

Dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya: 

    1. Diplomasi pengenaan TarifPreferensi Free Trade Area (FTA)
    2. Penyelesaian sengketa dagang
    3. peningkatan akses pasar ekspor(non-tradisional market)
    4. Penguatan Market Intelegence di luar negeri

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com