Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Candi adalah bangunan yang disediakan untuk ritual dan kegiatan keagamaan atau spiritual seperti doa dan pengorbanan. Bentuk dan fungsi candi sangat bervariasi.
Di Indonesia sendiri, secara historis keberadaan candi tidak terlepas dari sejarah kerajaan Jawa dan perkembangan agama Buddha dan Hindu di Jawa dari abad ke-7 hingga abad ke-14.
Secara umum bagian candi dapat dibedakan atas tiga bagian, yaitu atap candi, tubuh candi, dan kaki candi.
Berikut adalah penjelasan bagian-bagian dari candi tersebut!
Baca juga: CIri Khas Candi Hindu dan Candi Buddha
Pada candi Hindu atap candi dinamakan Swarloka. Pada bagian ini menggambarkan alam teratas yaitu alam kayangan atau surga di mana setiap umat Hindu bila meninggal tujuannya ke alam surga.
Ciri-ciri atap candi Hindu terdapat hiasan yang bernama Ratna atau Amalaka. Ratna adalah sejenis bunga teratai yang masih kuncup. Pada puncak atap terdapat Lingga dan Padma.
Pada candi Buddha terutama Candi Borobudur atap Candi Borobudur diberi nama Arupadatu.
Arupadhatu adalah bagian dari masa Sidharta " Buddha" Gautama sudah mencapai kesempurnaan dan tidak terikat oleh jasad. Pada Candi Budha bagian atap terdapat hiasan yang bernama Stupa.
Baca juga: Fungsi Candi dalam Agama Hindu
Tubuh candi adalah bagian candi yang berada di bagian tengah. Bagian ini terdapat berbagai patung atau arca dan ada pula pada tubuh candi terdapat beberapa ukiran yang disebut relief. Pada tubuh candi Hindu bernama Buarloka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.