Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

Kompas.com - 31/10/2022, 15:30 WIB
Silmi Nurul Utami

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Dalam mempertahankan kedaulatan, Indonesia mengalami berberapa macam pemberontakan. Salah satu pemberontakan tersebut adalah Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA). 

Berikut adalah penjelasan tentang pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)!

Latar belakang pemberontakan APRA

Konferensi Meja Bundar pada Agustus 1949 menghasilkan keputusan:

  • Kerajaan Belanda akan menarik pasukan KL (Koninklijk Leger) dari Indonesia.
  • Tentara KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger) akan dibubarkan dan akan dimasukkan ke dalam kesatuan-kesatuan TNI.

Baca juga: Hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda

Pasukan KL dan KNIL merasa dirugikan dengan keputusan KMB. Pasukan KNIL takut mengalami hukuman atau ancaman saat menyatu dengan TNI kelak.

Akhirnya, seorang Komandan dari kesatuan khusus Depot Speciale Troopen (DST), Kapten Raymond Westerling memanfaatkan keadaan. Dia berhasil mengumpulkan 8.000 pasukan dari desertir dan anggota KNIL.

Westeling kemudian menggunakan nama Ratu Adil dari kitab Jangka Jayabaya tentang datangnya "Sang Ratu Adil". Westerling pun menamai gerakan ini dengan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA).

Gerakan APRA dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling. Gerakan ini didasari oleh adanya kepercayaan rakyat akan datangnya seorang ratu adil yang akan membawa mereka ke suasana aman dan tenteram serta memerintah dengan adil dan bijaksana.

Baca juga: Mengingat Pembantaian Westerling yang Dilakukan Belanda 73 Tahun Lalu

Tujuan gerakan APRA adalah untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara tersendiri pada negara bagian RIS.

Pada tanggal 23 Januari 1950, pasukan APRA menyerang Kota Bandung serta melakukan pembantaian dan pembunuhan terhadap anggota TNI.

APRA tidak mau bergabung dengan Indonesia dan memilih tetap mempertahankan status quo karena jika bergabung dengan Indonesia mereka akan kehilangan hak istimewanya. 

Akhir pemberontakan APRA

Pada akhirnya, pemerintah Indonesia ikut turun tangan agar penyelesaian pemberontakan APRA dapat terjadi, dengan mengerahkan kekuatan militer dan melakukan perundingan dengan pihak Belanda untuk menekan Westerling.

Baca juga: Pemberontakan PETA di Blitar

Lebih jelasnya, terdapat operasi militer yang dilakukan untuk menumpas pemberontakan APRA dilakukan oleh pihak TNI, dengan tujuan menangkap Westerling dan Sultan Hamid II pada tanggal 24 Januari 1950.

Selain itu, Drs. Moh. Hatta juga melakukan perundingan dengan Komisaris Tinggi Belanda untuk menekan Westerling. Pada 5 April 1950, Sultan Hamid II berhasil ditangkap, diadili, dan kemudian dipenjara. Sedangkan, Westerling berhasil kabur ke Singapura.

Hilangnya sosok pemimpin APRA membuat kelompok tersebut menjadi tersebar dan bisa dibilang bubar.

Walau pada akhirnya pemberontakan berakhir, dampak langsung dari terjadinya pemberontakan APRA tetap tak terlupakan, seperti banyaknya anggota TNI yang gugur, serta betapa mencekamnya suasana Bandung saat itu.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com