Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Desa adalah salah satu kesatuan wilayah yang dihuni sejumlah keluarga dengan sistem pemerintahannya.
Wilayah desa dikepalai seorang kepala desa. Lebih dari 80 persen masyarakat Indonesia tinggal di desa.
Keberadaan mereka sangat penting untuk terlaksananya program pembangunan. Peran warga desa sangat mendukung kelangsungan hidup masyarakat lainnya, terutama masyarakat kota.
Ditinjau dari tiga sudut pandang, yakni spiritual, sosial budaya, dan hubungan masyarakat, desa memiliki tiga ciri-ciri, yakni:
Dalam kehidupan spiritualnya, masyarakat desa punya ciri khas yang berbeda.
Masyarakat desa di Pulau Jawa misalnya. Mayoritas dari mereka menganut agama Islam.
Berbeda dengan penduduk desa di Pulau Bali, yang kehidupannya banyak dipengaruhi ajaran agama Hindu.
Baca juga: Pengertian Kepala Desa Beserta Tugas Pokok dan Fungsinya
Demikian pula masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjalankan hidupnya dengan berpegang pada ajaran agama Kristen.
Selain dipengaruhi oleh agama resmi, banyak masyarakat desa yang juga masih percaya pada hal-hal yang berbau animisme.
Tak jarang juga desa memiliki tempat yang dianggap keramat oleh warganya. Mereka sangat menghormati tempat tersebut, bahkan menjadikan salah satu warganya sebagai juru kunci.
Hal itu dikarenakan mereka masih terpengaruh oleh para pendahulu mereka, di mana hal ini bersifat turun-temurun
Masyarakat desa, terutama yang tinggal jauh dari pusat kota mempunyai sistem kepercayaan yang sangat kuat kepada mereka yang dianggap sebagai sesepuh desa.
Sesepuh desa itu bisa seorang pemuka agama, kepala desa, maupun orang kaya yang menjadi panutan.
Baca juga: Syarat Pembentukan Desa
Umumnya masyarakat desa menghormati kepala desa sebagai pimpinan resmi mereka. Lewat pemimpin tersebut, mereka memercayakan kemajuan desanya.
Terkadang dijumpai, ada masyarakat desa yang lebih menghormati orang yang dianggap punya kemampuan spiritual lebih. Ini banyak terjadi di Desa tradisional.